Page 48 - MODUL PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
P. 48
6. Inteligensi interpersonal (interpersonal intelligence)
Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan mencerna dan merespons
secara tepat, mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intensi, motivasi,
watak, temperamen orang lain. Kemampuan untuk menjalin relasi dan
komunikasi dengan berbagai orang. Seperti dipunyai oleh para komunikator,
fasilitator, dan penggerak massa.
Tanda utama kecerdasan interpersonal sangat mudah diidentifikasi. Anak
yang memiliki kecerdasan interpersonal sangat menyenangkan bagi teman
sebayanya. Indikator kecerdasan interpersonal dapat diketahui melalui
observasi terhadap: kepekaan anak terhadap perasaan, kebutuhan, dan
peristiwa yang dialami teman sebayanya. Kepekaan ini mendorong anak
memberikan perhatian yang tinggi pada anak lain, senang membantu teman
lain.
7. Inteligensi intrapersonal (intrapersonal intelligence)
Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan memahami perasaan sendiri
dan kemampuan membedakan emosi serta kemampuan untuk bertindak secara
adaptatif berdasar pengenalan diri. Seseorang yang optimal dalam kecerdasan
ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal berfantasi, “bermimpi”,
menjelaskan tata nilai dan kepercayaan, mengontrol perasaan,
mengembangkan keyakinan dan opini yang berbeda, menyukai waktu untuk
menyendiri, berpikir, dan merenung.
Anak-anak yang cerdas intrapersonal sering tampak sebagai sosok anak
yang pendiam dan mandiri. Kecerdasan intrapersonal anak dapat diketahui dari
kecenderungan anak untuk diam (pendiam), tetapi mampu melaksanakan tugas
dengan baik, cermat.
8. Inteligensi lingkungan/naturalis (naturalist intelligence)
Adalah kemampuan untuk dapat mengerti flora dan fauna dengan baik.
Kemampuan untuk memahami dan menikmati alam, dan menggunakan
kemampuan itu secara produktif dalam berburu, bertani, dan mengembangkan
pengetahuan akan alam.
Anak yang cenderung cerdas dalam naturalis tampak sebagai penyayang
binatang dan tumbuhan, serta peka terhadap alam. Kecerdasan mereka dapat
diidentifikasi melalui kesenangan mereka terhadap tumbuhan, bunga-bungaan,
dan sayang terhadap hewan piaraan seperti membelai, memberi makan-
minum, mengoleksi binatang.
9. Inteligensi eksistensial (existencial intelligence)
Adalah kemampuan menyangkut kepekaan dan kemampuan seseorang
untuk menjawab persoalan-persoalan terhadap eksistensi atau keberadaan
manusia. Kecerdasan eksistensial memiliki indikator yang sangat sulit
dipastikan keberadaannya. Bagaimana mengamati kegiatan berpikir, merasa,
merenung, merefleksi diri, atau mimpi-mimpi seseorang? Indikator hanya dapat
diperoleh melalui pengamatan yang benar-benar cermat terhadap
kecenderungan anak untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendasar
tentang hakikat sesuatu, tujuan sesuatu, dan manfaat sesuatu.
11.3 Implikasi Teori Multiple Intelligency dalam Proses Pembelajaran
Menurut Gardner, kesembilan jenis inteligensi di atas terdapat dalam diri
setiap orang, hanya kadarnya tidak selalu sama. Untuk orang tertentu suatu
45