Page 51 - MODUL PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
P. 51

yang  akan  digunakan  untuk  menstimulasi  kemunculan  dan  penguatan  setiap
                  indikator  yang  dimiliki  anak.  Pendidikan  yang  berbasis  multiple  intelligences,
                  berpeluang memberikan pengalaman hidup yang menyenangkan bagi anak dan
                  memicu kecerdasan yang dimiliki. Hal ini menunjukkan pentingnya pengalaman
                  baik  yang  mengesankan  bagi  anak,  dan  betapa  berbahayanya  pengalaman
                  buruk  yang  menyakitkan  anak.  Dengan  kata  lain,  anak-anak  yang  dididik
                  dengan  konsep  multiple  Intelligency  akan  mendapatkan  perlakuan  yang  adil
                  dan  dukungan  penuh,  mereka  akan  memperoleh  kesempatan  berkembang
                  sehingga  setiap  indikator  dari  kecerdasan  berkembang  optimal,  dan  muncul
                  dalam bentuk keterampilan yang menakjubkan.

                  12.2 Kaitan multiple intellegency dan perkembangan anak
                        Metode  merangsang  multiple  intellegency  akan  memandu  sekaligus
                  mengupayakan  berbagai  aktivitas  pengembangan  anak.  Pengembangan  satu
                  aspek dapat distimulasi secara terintegratif dari berbagai kecerdasan. Stimulasi
                  kecerdasan memungkinkan anak memperoleh stimulus pengembangan secara
                  lebih bervariasi, adil, dan menantang. Berdasarkan teori multiple intellegency,
                  tidak  ada  rangkaian  strategi  pengajaran  yang  dapat  selalu  bekerja  secara
                  efektif untuk semua anak. Setiap anak memiliki kecenderungan tertentu  pada
                  sembilan  kecerdasan  yang  terdapat  dalam  multiple  intellegency.  Armstrong,
                  (2003) menyatakan satu metode akan berhasil  pada sekelompok anak, tetapi
                  mungkin akan gagal jika diterapkan pada sekelompok anak yang lain. Multiple
                  inteligences  mengarahkan  kegiatan  pengembangan  anak,  karena  strategi
                  dalam  stimulasi  kecerdasan  berefek  langsung  pada  perkembangan  anak.
                  Masing-masing  aspek  perkembangan  anak  saling  mempengaruhi.  Bila  salah-
                  satu aspek terhambat maka aspek lain akan terhambat pula. Sebagai contoh,
                  keterlambatan      pada    perkembangan        fisik   akan    berpengaruh      pada
                  perkembangan  emosi,  kepribadian,  kreativitas,  dan  sosial  anak.  Oleh  karena
                  itu,  pendidik  dan  orang  tua  harus  menaruh  perhatian  pada  semua  aspek
                  perkembangan anak. Dengan menerapkan konsep multiple inteligences dalam
                  kegiatan  pengembangan  anak,  sebenarnya  hal  itu  sudah  tercakup
                  kesemuanya.  Pendidik  ikut  berkontribusi  terhadap  perkembangan  anak
                  didiknya.  Sebagai  wujud  tanggung  jawabnya,  pendidik  hendaknya  menyusun
                  rencana  dan  melaksanakan  kegiatan  pengembangan  anak.  Dalam  menyusun
                  rencana kegiatan tersebut, pendidik hendaknya mengimplementasikan konsep-
                  konsep multiple inteligences.
                        Berikut  ini  akan  diuraikan  mengenai  kaitan  multiple  inteligences  dengan
                  aspek-aspek perkembangan anak.
                  1.  Multiple Inteligences dan Pengembangan Motorik
                  a.  Multiple inteligences dan pengembangan motorik kasar
                        Kemampuan  motorik  kasar  seyogianya  dimiliki  oleh  seorang  anak  yang
                  berada pada rentang usia 4-6 tahun kompetensi tersebut terbagi menjadi empat
                  aspek, yaitu (1) berjalan, dengan indikator berjalan turun/naik tangga dengan
                  menggunakan  kedua  kaki,  berjalan  pada  garis  lurus,  dan  berdiri  dengan  satu
                  kaki;  (2)  berlari,  dengan  indikator  menunjukkan  kekuatan  dan  kecepatan
                  berlari,  berbelok  ke  kanan/kiri  tanpa  kesulitan  dan  mampu  berhenti  dengan
                  mudah;  (3)  melompat,  dengan  indikator  mampu  melompat  ke  depan,  ke
                  belakang dan ke samping; dan (4) memanjat, memanjat naik/turun tangga, dan




                                                           48
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56