Page 675 - Bab_1. Ikhlas
P. 675

kemudian  isterinya  menyiapkan  makan  malam  untuknya  dan  ia  pun  makan  dan  minumlah.
               Selanjutnya  isterinya  itu  memperhias  diri  dengan  sebaik-baik  hiasan  yang  ada  padanya  dan
               bahkan belum pernah berhias semacam itu sebelum peristiwa tersebut. Seterusnya Abu Thalhah
               menyetubuhi isterinya. Sewaktu isterinya telah mengetahui bahawa suaminya telah kenyang dan
               selesai menyetubuhinya, ia pun berkatalah pada Abu Thalhah: "Bagaimanakah pendapat kanda,
               jikalau sesuatu kaum meminjamkan sesuatu  yang dipinjamkannya kepada salah satu keluarga,
               kemudian  mereka  meminta  kembalinya  apa  yang  dipinjamkannya.  Patutkah  keluarga  yang
               meminjamnya  itu  menolak  untuk  mengembalikannya  benda  tersebut  kepada  yang
               meminjaminya?"  Abu  Thalhah  menjawab:  "Tidak  boleh  menolaknya  -  yakni  harus
               menyerahkannya." Kemudian berkata pula isterinya: "Nah, perhitungkanlah bagaimana pinjaman
               itu jikalau berupa anakmu sendiri?" Abu Thalhah lalu marah-marah kemudian berkata: "Engkau
               biarkan  aku  tidak  mengetahui  -  kematian  anakku  itu,  sehingga  setelah  aku  terkena  kotoran  -
               maksudnya kotoran bekas bersetubuh, lalu engkau beritahukan hal anakku itu padaku."

               Iapun lalu berangkat sehingga datang di tempat Rasulullah s.a.w. lalu memberitahukan segala
               sesuatu  yang  telah  terjadi,  kemudian  Rasulullah  s.a.w.  bersabda:  "Semoga  Allah  memberikan
               keberkahan kepadamu berdua dalam malam mu itu."

               Anas r.a. berkata: "Kemudian isterinya hamil." Anas r.a. melanjutkan katanya: "Rasulullah s.a.w.
               sedang dalam berpergian dan Ummu  Sulaim itu menyertainya  pula -  bersama suaminya juga.
               Rasulullah  s.a.w.  apabila  datang  di  Madinah  di  waktu  malam  dari  berpergian,  tidak  pernah
               mendatangi  rumah  keluarganya  malam-malam.  Ummu  Sulaim  tiba-tiba  merasa  sakit  kerana
               hendak melahirkan, maka oleh kerana Abu Thalhah tertahan - yakni tidak dapat terus mengikuti
               Nabi s.a.w. Rasulullah s.a.w. terus berangkat."




               Anas  berkata:  "Setelah  itu  Abu  Thalhah  berkata:  "Sesungguhnya  Engkau  tentulah  Maha
               Mengetahui, ya Tuhanku, bahawa saya ini amat tertarik sekali untuk keluar berpergian bersama-
               sama Rasulullah s.a.w. di waktu beliau keluar berpergian dan untuk masuk -tetap di negerinya -
               bersama-sama dengan beliau di waktu beliau masuk. Sesungguhnya saya telah tertahan pada saat
               ini dengan sebab sebagaimana yang Engkau ketahui."



               Ummu  Sulaim  lalu  berkata:  "Hai  Abu  Thalhah,  saya  tidak  menemukan  sakitnya  hendak
               melahirkan sebagaimana yang biasanya saya dapatkan - jikalau hendak melahirkan anak. Maka
               itu  berangkatlah.  Kita  pun  -  maksudnya  Rasulullah  s.a.w.,  Abu  Thalhah  dan  isterinya  -
               berangkatlah,  Ummu  Sulaim  sebenarnya  memang  merasakan  sakit  hendak  melahirkan,  ketika
               keduanya itu datang, lalu melahirkan seorang anak lelaki. Ibuku - yakni ibu Anas r.a. - berkata
               padaku - pada Anas r.a.: "Hai Anas, janganlah anak itu disusui oleh siapapun sehingga engkau
               pergi pagi-pagi besok dengan membawa anak itu kepada Rasulullah s.a.w."
   670   671   672   673   674   675   676   677   678   679   680