Page 17 - Materi Sejarah Lokal DPRD Sumsel Masa Orde Lama
P. 17
Gubernur A. Bastari menyerahkan jabatannya kepada sebuah Tim (Untuk
Memegang Pimpinan Sementara Pemerintahan) yang terdiri dari Residen d/p M.
Sorimuda Pohan, yang dibantu oleh R. Abdullah (BPH) dan R. Sugiharto
(DPRD) serta M. Ali Amin (Sekretaris Daerah). Tim ini tidak berjalan lama,
karena Menteri Dalam Negeri Daerah menunjuk Brigjen H. Abujazid Boestomi,
Pembantu Utama Menteri Dalam Negeri Bidang Pelaksanaan, sebagai Pejabat
Sementara Gubernur Sumsel. Tugas utama H. Abujazid Boestomi adalah
melaksanakan dan bertanggung jawab atas pencalonan/pemilihan Gubernur
Kepala Daerah yang baru.
Pencalonan pertama untuk Gubernur Kepala Daerah Sumsel dilaksanakan
tanggal 19 September 1966, dilakukan oleh penanggung jawab pemilihan calon
Gubernur, yaitu H. Abujazid Boestomi. Didalam pencalonan oleh DPRD-GR
Sumsel tersebut keluar tiga calon yaitu:
1. Kolonel Sulaiman Amin, didukung oleh 12 orang.
2. Komisaris Besar Abdullah Kadir, didukung oleh 11 orang.
3. Letkol (Pur). Barlian, didukung oleh 6 orang .
Pencalonan ini bukanlah sebagai pemilihan, apalagi menurut tata-tertibnya,
apabila tidak sampai 4 calon, maka tidak diadakan pemilihan calon. Ketiga
nama calon Gubernur Kepala Daerah tersebut setelah disampaikan ke Pusat
menjadi terkatung-katung selama 8 bulan. Dalam pencalonan dan pemilihan
ulang oleh DPRD-GR, keluar nama Letkol. Abihasan Said dan Nurdin Pandji.
Kedua calon tersebut tidak dapat segera diputuskan siapa yang akan
ditunjuk sebagai Gubernur Kepala Daerah. Sampai akhirnya Departemen
Dalam Negeri memutuskan un tuk melaksanakan pemilihan ulang. Dalam
pemilihan ulang calon tersebut, DPRD-GR Sumsel hanya menunjuk M. Ali
Amin SH, Sekretaris Gubernur dan Residen Bengkulu, sebagai satu-satunya
calon.