Page 14 - Materi Sejarah Lokal DPRD Sumsel Masa Orde Lama
P. 14
c. Katolik
d. Hindu Bali (golongan ini kemudian menjadi sub golongan
Kerohanian ).
4. Cendekiawan /Pendidik
5. Pemuda
6. Wanita
7. Angkatan 45
8. Seniman
9. Wartawan (golongan no. 4 s/d 9 kemudian menjadi sub golongan
Pembangunan Spritual).
10. Tani
11. Buruh
12. Koperasi
13. Pengusaha Nasional: (golongan no. 10 s/d 13 kemudian menjadi sub
golongan Pembangunan Materiil) .
Atas dasar Instruksi Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah tersebut,
maka pelaksanaan pemilihan Gubernur Kepala Daerah dilakukan pada akhir
tahun 1959. Calon-calon yang diajukan antara lain H. A. Bastari yang pada
waktu itu adalah Kepala Komisariat Polisi Jawa Tengah, M . Hoesien Gubernur
Sumsel, Muchtar Prabunegara Kepala Daerah Sumsel dan beberapa nama
lainnya. Akhirnya H. A. Bastari terpilih menjadi Gubernur/Kepala Daerah
Sumsel dan dilantik pada tanggal 4 Januari 1960.
Disamping itu telah pula diangkat anggota Badan Pemerintah Harian (BPH)
yang terdiri dari :
1. Ir . Alting Panji Indra (wakil dari Lampung).
2. Letkol. Sulaiman Palindih (wakil dari Bengkulu).
3. R. Abdullah (wakil dari Bangka/Belitung).
4. Yazid Mantap (wakil dari Palembang).
Sebagai Wakil Ketua DPRD-GR adalah Ali Gathmir.
C. Perkembangan Keanggotaan DPRD Sumsel Orde Lama