Page 9 - BUKU PAJAK PENGHASILAN PASAL 24
P. 9

Pajak Penghasilan 24


               Jenis pajak yang menggunakan withholding system di Indonesia adalah PPh Pasal 21, PPh Pasal

               22, PPh Pasal 23, PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan PPN. Sebagai bukti atas pelunasan pajak dengan
               menggunakan  sistem  pemungutan  pajak  ini  biasanya  berupa  bukti  potong  atau  bukti  pungut.

               Dalam beberapa kasus tertentu, bisa juga menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP). Bukti potongan
               tersebut nantinya akan dilampirkan bersama SPT Tahunan PPh/SPT Masa PPN dari wajib pajak

               yang bersangkutan.




               Subjek Pajak

                       Di  Indonesia,  kita  mengenal  pembagian  subjek  pajak  menjadi  dua  yakni  subjek  pajak
               dalam negeri dan subjek pajak luar negeri. Subjek pajak dalam negeri ditentukan berdasarkan

               domisili pendiriannya atau lamanya suatu aktivitas bisnis dilakukan di Indonesia. Subjek pajak
               dalam negeri bisa berupa orang perorangan, badan dan warisan yang belum dibagi. Jika orang

               perorangan lahir di Indonesia atau telah tinggal selama lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12
               bulan, atau berniat untuk tinggal lama di Indonesia, dia dapat disebut sebagai subjek pajak pribadi

               dalam negeri.

                       Begitu juga dengan badan. Suatu badan dapat disebut sebagai subjek pajak dalam negeri

               ketika didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia selama lebih dari 183 hari.  Namun, unit

               tertentu dari badan pemerintah yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan atau
               pembiayaannya  bersumber  dari  APBN/APBDdikecualikan  dari  ketentuan  ini.  Badan  yang

               dikecualikan tersebut diatur oleh ketentuan subjek pajak khusus di bawah kebijakan pemerintah

               pusat atau daerah. Contoh dari badan yang dikecualikan tersebut adalah BUMN/BUMD.

                       Sementara itu, warisan yang belum terbagi dinyatakan sebagai subjek pajak dalam negeri

               karena menggantikan satu kesatuan dari pewaris, mendapat perlindungan hukum Indonesia dan
               melakukan aktivitas ekonomi di Indonesia.


                       Subjek  pajak  luar  negeri  mencakup  orang  pribadi  yang  tidak  bertempat  tinggal  di
               Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tapi tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu

               12 bulan dan badan usaha tetap yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia

               namun menjalankan usaha atau melakukan kegiatan bisnis di Indonesia.





                                                                                                            8
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14