Page 11 - MATERI BK GABUNGAN 2
P. 11

B.  Tahapan Konsep Hubungan Bimbingan Konseling
                        Kotak hubungan konseling yang ditempatkan di luar rangkain dan arah anak panah yang
                    menuju  ke  arah  paling  tinggi  menyatakan  bahwa  hubungan  konseling  merupakan  tahap
                    paling  awal  dan  jika telah  terbentuk  maka  ia  harus  tetap  dipertahankan  bahkan  diperkuat
                    pada  tahapan-tahapan  selanjutnya.  Artinya,  setiap  tahapan  dalam  proses  konseling
                    memerlukan  adanya  iklim  hubungan  yang  baik  agar  konseli  tetap  termotivasi  untuk
                    mengikuti  proses dan melaksanakan tugas-tugas konseling. Jika hubungan menjadi  rusak,
                    maka ada kemungkinan konseli akan berhenti melanjutkan proses konseling.

                        Pentingnya  hubungan  konseling  mengimplikasikan  bahwa  pengusaan  teknik-teknik
                    intervensi  oleh  konselor  tidaklah  mencukupi  untuk  melakukan  suatu  konseling  yang
                    berhasil. Meskipun konselor telah mengusai  cukup banyak teknik  atau strategi  intervensi,
                    jika ia tak mamiliki keterampilan untuk mengembangkan hubungan baik dengan konselinya,
                    maka  ia  tak  akan  berhasil  dalam  mencapai  tujuan-tujuan  konseling  (Egan,  1987)  Untuk
                    posisi saat ini, hampir semua ahli dalam berbagai pendekatan teoretik konseling setuju jika
                    hubungan konseling memainkan peran penting dalam mempengaruhi hasil-hasil konseling.
                    Bahkan  pendekatan  perilaku  yang  dulunya  sangat  menekankan  pada  teknik,  saat  ini  –
                    tepatnya sejak kemunculan neobehaviorism – telah mengakui bahwa hubungan baik antara
                    konselor dengan konselinya merupakan aspek krusial dalam proses konseling.

                        Menurut  Lumangga  (2016)  terdapat  beberapa  tahapan  konsep  bimbingan  konseling
                    yaitu sebagai berikut.
                    1.  Prakonseling

                        Tahap  prakonseling  dianggap  sebagai  tahap  persiapan  pembentukan-pembentukan
                        kelompok. Adapun hal-hal mendasar yang dibahas pada tahap ini adalah para klien yang
                        telah diseleksi akan dimasukan dalam keanggotaan yang sama menurut  pertimbangan
                        homogenitas.  Setelah  itu  konselor  akan  menawarkan  program  yang  dapat  dijalankan
                        klient untuk mencapai tujuan.

                    2.  Tahap permulaan
                        Tahap  ini  ditandai  dengan  dibentuknya  struktur  kelompok.  Adapun  manfaaat  dari

                        dibentuknya  struktur  kelompok  ini  adalah  agar  anggota  kelompok  apat  memahami

                        aturan yang ada dalam kelompok.
                    3.  Tahap Peralihan

                        Tahap  ini  disebut  sebagai  tahap  peralihan.  Hal  umum  yang  seringkali  muncul  pada
                        tahap ini adalah terjadinya suasana ketidakseimbangan dalam diri klien.







                                                                                                           10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16