Page 110 - PDF Compressor
P. 110

BAB VI
                                           KODE ETIK JURNALISTIK

                            C.  Standar Kompetensi
                            Mampu  mengetahui,  memahami,  menganalisis  dan  menjelaskan
                     tentang  Kode  Etik  Jurnalistik,  baik  Kode  Etik  Jurnalistik  Media  Cetak
                     maupun  kode  etik  Media  Elektronik,  maupun  Media  Sosial,  kaitannya
                     dengan peran dan fungsi pers dan media massa dalam mengoptimalkan
                     kinerja wartawan yang bertugas mencari, mengumpulkan, mengolah, dan
                     menyebarkan  informasi  sebagai  bentuk  pelayanan  informasi  terhadap
                     khalayak/publik.

                            D.  Kode Etik Jurnalistik
                            Secara profesional, hampir setiap profesi memiliki landasan moral
                     sebagai  dasar  acuan  bagi  mereka  untuk  menjalankan  tugas.  Dalam
                     konteks  personal,  para  profesional  memiliki  landasan  moral  agama.
                     Namun,  dalam  konteks  sosial,  setiap  kelompok  profesional  memiliki
                     kesepakatan-kesepakatan dasar yang dijadikan acuan bagi mereka untuk
                     merumuskan landasan moral profesi. Kesepakatan tersebut lahir dengan
                     menggunakan  parameter  baik-buruk  berdasarkan  hati  nurani  mereka.
                     Kesepakatan itu sering disebut sebagai kode etik profesi, seperti kode etik
                     dokter, kode etik pengacara, kode etik apoteker, kode etik wartawan, dan
                     kode etik profesi lainnya.
                            Wartawan  adalah  sebuah  profesi,  sehingga  orang  yang  bertugas
                     sebagai wartawan  adalah  seorang  profesional.  Lakshamana  Rao  (dalam
                     Romli,2003:97) mengemukakan, sebuah pekerjaan dapat disebut sebagai
                     profesi jika memiliki empat hal sebagai berikut :
                            1.  Harus terdapat kebebasan dalam pekerjaan tersebut;
                            2.  Harus  ada  panggilan  dan  keterikatan  dengan  pekerjaan
                                tersebut;
                            3.  Harus ada keahlian (expertise);
                            4.  Harus  ada  tanggung  jawab  yang  terikat  pada  kode  etik
                                pekerjaan.

                            Tampaknya,  empat  hal  tersebut  memenuhi  pekerjaan  wartawan,
                     sehingga  wartawan  adalah  profesi.  Profesional  dalam  konteks  profesi
                     manapun,  termasuk  profesi  wartawan,  tidak  hanya  menyangkut
                     kemampuan atau keterampilan dalam menjalankan tugas kewartawanan,
                     mencari,  meramu,  dan  menyajikan  berita,  tetapi  juga  mengetahui,
                     memahami,  menghayati,  dan  mengamalkan  kode  etik  dengan  iklas,
                     konsekuen,  dan  konsisten.  Dalam  setiap  gerak  langkah  menjalankan
                                                       108
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115