Page 125 - PDF Compressor
P. 125

Penyiaran, yang intinya adalah jaminan kemerdekaan pers, perlindungan
                     Wartawan dan mencegah agar masalah kinerja jurnalisme televisi tidak
                     diatur oleh Undang-Undang melainkan dikembalikan kepada Kode Etik
                     Jurnalistik.  IJTI  juga  mendesak  kepada  perusaan  pers  agar  pemberian
                     kesejahteraan  berdasarkan  standar  kompetensi  minimum  pekerja  pers.
                     IJTI  sebagai  salah  satu  dari  anggota  26  organisasi  wartawan  juga  turut
                     merumuskan  Kode  Etik  Wartawan  Indonesia  tahun  1999.  Tahun  2000,
                     IJTI  mempelopori  terbentuknya  Komisi  Nasional  Penyiaran  (Komnas
                     Penyiaran), serta pembentukan Kelompok Kerja yang mempunyai tugas
                     mempersiapkan  terbentuk  dan  berfungsinya  Komnas  Penyiaran.
                     Pembentukan Komisi Nasional Penyiaran ini dideklarasikan usai Seminar
                     dan Lokakarya "Menyoal Kebijakan Lembaga Penyiaran" di Hotel Santika, 18
                     April  2000  dan  ditandatangani  oleh  wakil-wakil  dari  12  organisasi  dan
                     masyarakat penyiaran.
                            Pada tanggal 26-27 Oktober 2001, Kongres II IJTI dilaksanakan di
                     Hotel Santika Jakarta. Setelah melalui rapat  formatur, ketua umum dan
                     anggota  formatur,  2  November  dan  19  November  2001  di  Jakarta,
                     akhirnya mengesahkan susunan Pengurus IJTI Periode 2001-2004 dengan
                     susunan  pengurus  sebagai  berikut:  Ketua  Umum :  Ray  Wijaya  (RCTI),
                     Sekretaris Jenderal: Syaefurrahman Al-Banjary (ANTV), Wakil Sekretaris
                     Jenderal : Ahmad Setiono (RCTI),  Bendahara   : Tiurmaida Tampubolon
                     (TPI), Wakil Bendahara  : Shanta Curanggana (TRANS TV), Ketua Bidang
                     Organisasi   :  Eric  Tamalagi  (TPI),  Ketua  Bidang  Advokasi  &
                     Kesejahteraan :  Elprisdad  (ANTV),  Ketua  Bidang  Diklat  dan  Litbang   :
                     Asroru Maula, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri  : Rizal Yussac (TV
                     7)
                            Kongres  ke-3  IJTV  dilaksanakan  di  Hotel  Twins  Plaza  Jalan  S.
                     Parman,  21  –  22  Juli  2005.  Kongres  ke-3  cukup  meriah  karena  telah
                     didahului  sosialisasi  dari  beberapa  stasiun  televisi  baru  seperti  Lativi
                     (sekarang  berganti  nama  menjadi  TVone),  Global  TV  dan  televisi  lama
                     Indosiar. Tidak kurang dari 120 orang terlibat dalam kongres, meski pada
                     akhir  kongres  pemilihan  ketua  umum  hanya  75  orang  yang  hadir  dan
                     berhak  memberikan  suaranya.  Peserta  dari  daerah  antara  lain
                     Banjarmasin,  Manado,  Palembang,  Medan,  Palu,  Ambon,  Lombok,
                     Bandung,  dan  Semarang.  Kongres  ke-3  itu  juga  dihadiri  peserta  dari
                     televisi  lokal  antara  lain  TA-TV  Solo,  Srijunjungan  TV  Jambi,  dan  lain-
                     lain.  Kongres  berhasil  memutuskan  sejumlah  ketetapan :    AD/ART,
                     Program Kerja, Kode Etik, Rekomendasi eksteren dan interen, Pengurus
                     baru  periode  2005-2009,  dan  Dewan  Etik  berjumlah  7  orang.  Dewan
                     Pengurus terpilih masa kerja 2005  – 2009 adalah: Ketua Umum  : Imam
                     Wahyudi (RCTI), Sekretaris Jenderal   : Elprisdat (ANTV), Ketua Bidang
                                                       123
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130