Page 144 - PDF Compressor
P. 144

menggunakan  Teknologi  Informasi    yang  menimbulkan
                                kerugian (Pasal 38).
                            9.  Pemerintah  berperan:  (1)  Memfasilitasi    pemanfaatan
                                Teknologi Informasi dan transaksi elektronik; (2) melindungan
                                kepentingan umum dari segala jenis gangguan sebagai akibat
                                penyalahgunaan     Informasi    Elektronik   dan    Transaksi
                                Elektronik   yang   mengganggu      ketertiban   umum;     (3)
                                menetapkan  instansi  atau  institusi  yang  memiliki  data
                                elektronik strategis yang wajib dilindungi (Pasal 40).
                            10. Ketentuan  pidana  bagi  pelanggar  ketentuan  undang-undang
                                ini dapat dikenai hukuman penjara dan denda sesuai dengan
                                tindak  pelanggarannya,  rata-rata  antara  6  sampai  12  tahun
                                penjara  dan  denda  antara  Rp700  juta  sampai  Rp12  Milyar
                                (Pasal 45-52).

                            4.  Undang-Undang Keterbukaan Informasi
                            Undang-Undang  Keterbukaan  Informasi  Publik  adalah  Undang-
                     Undang Nomor 14 Tahun 2008 yang efektif diberlakukan sejak 1 Mei 2010
                     dan  tercatat  sebagai  salah  satu  undang-undang  yang  memperjuangkan
                     hak-hak publik di bidang pelayanan informasi publik. Hal tersebut sesuai
                     dengan  amanat  Undang-Undang  Dasar  1945  Pasal  28  F,  yakni
                     memberikan jaminan yang legal dan mendasar terhadap hak setiap warga
                     negara  Republik  Indonesia  untuk  mencari,  memperoleh,  dan
                     memanfaatkan informasi untuk kesejahteraannya.
                            Secara  historis,  UU  No.14  Tahun  2008  lahir  dari  inisiatif  para
                     anggota  DPR  RI  yang  merumuskan  Rancangan  Undang-Undang
                     Kebebasan Memperoleh Informasi Publik (RUU KMIP). Tahun 2005, RUU
                     KMIP  diajukan  DPR  RI  kepada  Pemerintah  untuk  meminta  tanggapan
                     dan  penyusunan  Daftar  Inventarisasi  Masalah  (DIM).  Menteri
                     Komunikasi  dan  Informatika  serta  Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi
                     Manusia ditunjuk oleh Presiden untuk membahas RUU tersebut bersama
                     DPR  RI.  Akhirnya,  melalui  Sidang  Paripurna  DPR  RI  pada  tanggal  30
                     April 2008 RUU itu disyahkan menjadi UU No. 14 Tahun 2008 tentang
                     Keterbukaan  Informasi  Publik  (KIP)  dan  diundangkan  pada  Lembaran
                     Negara RI Nomor 4846 dan berlaku dua tahun sejak diundangkan.
                            Secara  filosofis,  UU  No.  14  Tahun  2008  memiliki  urgensi  yang
                     tinggi,  baik  dalam  konteks  yuridis,  implementatis,  maupun  dalam
                     merespon arus globalisasi informasi. Undang-undang ini memiliki dasar-
                     dasar  filosofis  sebagai  berikut:  1.  Hak  untuk  memperoleh  informasi
                     merupakan  Hak  Asasi  Manusia  dan  dijamin  dalam  konstitusional  RI:
                     Pasal  28  F  UUD  1945;  2.  Mewujudkan  penyelenggaraan  negara  yang
                                                       142
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149