Page 160 - PDF Compressor
P. 160

Bagi  orang yang  sibuk,  model  tersebut  memberikan kemudahan
                     untuk mengetahui dengan cepat intisari berita. Dengan hanya membaca
                     lead,  orang-orang  sibuk  dapat  mengetahui  intisari  berita,  bahkan  dapat
                     menyimpulkan  apakah  berita  tersebut  layak  untuk  dibaca  keseluruhan
                     atau  tidak.  Kalau  menurut  pandangan  mereka  dari  hasil  membaca  lead
                     bahwa isi berita itu penting, mereka akan memutuskan untuk membaca
                     body  berita,  bahkan  sampai  ekor  berita.  Sebaliknya,  kalau  menurut
                     mereka  berdasaran  lead-nya  berita  itu  tidak  penting,  mereka  dapat
                     mengabaikannya atau tidak melanjutkan membacanya.
                            3. Syarat Berita
                            Yang  tidak kalah  pentingnya dalam  menentukan layak  tidaknya
                     sebuah  berita  untuk  dimuat  pada media  massa adalah  syarat  peristiwa
                     yang diambil dalam berita. Suatu peristiwa dan pendapat dapat dijadikan
                     berita apabila memenuhi syarat,  1) menarik, 2) penting, 3) masih baru, (4)
                     aman bila disiarkan, dan 5) isi pesan harus mengandung nilai kebenaran.
                     (Wahyudi, 1991: 122)
                            Selain itu, Wahyudi juga berpendapat bahwa suatu peristiwa atau
                     ucapan  mengandung  nilai  berita  apabila  peristiwa  atau  ucapan  itu
                     menarik,  penting  atau  mengandung  nilai  aktualitas,  artinya,  berita
                     tentang    sesuatu    itu    masih     baru    dan     belum     pernah
                     disiarkan/dipublikasikan  sebelumnya.  Suatu  berita  bernilai  aktualitas
                     tinggi  apabila  disajikan  dengan  jarak  waktu  tidak  terlalu  lama  dengan
                     kejadian  peristiwa/ucapan  itu.  Makin  singkat  akan  makin  tinggi  nilai
                     aktualitas suatu berita.
                            Selain  aktual,  suatu  berita  harus  faktual.  M.  Wonohito  dalam
                     Wahyudi (1991: 138) berpendapat bahwa fakta adalah 1) Something which
                     is  really  happened--sesuatu  yang  benar-benar  terjadi—Really  Happened.  2)
                     Something  which  is  really  true,  the  Truth--sesuatu  yang  benar  terjadi  dan
                     mengandung  nilai  kebenaran—Really  true;  the  Truth.  Dengan  kata  lain
                     fakta  adalah  situasi  dan  kondisi  apa  adanya,  tidak  ditambah  dan
                     dikurangi.
                            Menurut Susanto (1977: 96), berita yang disampaikan media massa
                     Indonesia  harus  berisi  informasi  mengenai  realitas  sosial  yang  faktual,
                     apa adanya sesuai dengan kenyataan, didukung oleh fakta, data objektif,
                     dan aktual.
                            Dua  aspek  pesan  yang  sangat  penting  yang  harus  selalu  ada
                     dalam  suatu  berita  di  surat  kabar  adalah  aspek  aktualitas  berita  dan
                     obyektivitas  berita.  Aktualitas  adalah  kecepatan  penyampaian  laporan
                     mengenai kejadian di masyarakat pada khalayak (Efendy, 1998: 154).
                            Mencari  berita  yang  baik  merupakan  pekerjaan  yang  mudah,
                     tetapi  sulit.  Mudah  karena informasi itu  bertebaran  di  mana-mana  dan
                                                       158
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165