Page 157 - PDF Compressor
P. 157
arti berita tersebut, dan bagaimana caranya menyampaikan unsur-unsur
itu kepada para pembaca dengan jelas dan menarik.
Dalam kaitan ini dunia wartawan tidak ubahnya seperti dunia
penelitian yang bertujuan untuk mencapai obyektivitas. Hal ini bisa
dimunculkan ketika sebuah penelitian dilakukan lepas dari campur
tangan manusia atau peneliti mengambil jarak dengan obyek penelitian.
Bukti-bukti ditemukan bukan disebabkan nilainya yang relevan dengan
frame peneliti. Juga tidak dikumpulkan berdasarkan pesanan penyandang
dana atau keterbatasan pustaka. Akan tetapi bukti-bukti itu mengalir dan
muncul secara tiba-tiba (Joel. 1998:10).
Jika uraian di atas dirasakan terlalu umum dan tidak dapat
diterapkan dalam praktik, ambilah surat kabar mananapun dan bacalah
leadnya yang berbeda-beda itu: mungkin leadnya sendiri tidak dapat
menjelaskan mengapa berbeda-beda, tetapi kita dapat ‘merasakan’ nya
mana lead yang lebih bagus dan menarik dibanding lead-lead lainya.
Pada era kekinian, ketika khalayak masyarakat Indonesia sangat
kritis, rumus 5W+1H bagi wartawan ketika menulis berita belum cukup.
Berita yang baik sekarang ini harus memenuh rumus 5W+1H+S+B. Apa S
dan B-nya?
S dalam rumus tersebut singkatan dari safety yang artinya aman.
Seorang wartawan ketika menulis berita dan berita tersebut diturunkan
melalui media massa, baik media cetak, media elektronik, maupun media
sosial harus memenuhi empat aman. Aman pertama bahwa wartawan
harus yakin beritanya itu aman bagi dirinya sendiri: bagi wartawan
sendiri. Berita tersebut tidak akan berdampak buruk bagi wartawan, baik
dibenci orang, dicelakai oleh, bahkan dibunuh orang atau sampai
wartawan dituntut oleh orang lain secara hukum. Tidak sedikit dalam
sejarah Jurnalistik, baik di Indonesia maupun di luar negeri wartawan
menjadi korban karena beritanya tidak aman, baik yang dianiaya,
dibunuh atau dijebloskan ke penjara.
Aman kedua, wartawan harus meyakini bahwa berita yang
diturunkannya melalui media massa aman bagi orang lain dalam hal ini
khalayak pembaca. Wartawan harus menjamin beritanya tidak
menyesatkan, membohongi, memfitnah, mencemarkan nama baik, atau
bentuk lainnya yang dapat merugikan khalayak. Bahkan, seharusnya
yang ideal wartawan punya misi bahwa berita yang dibuatkan harus
memberikan manfaat positif kepada khalayak, bukan melahirkan
kemudharatan.
Aman yang ketiga, wartawan harus meyakini bahwa berita yang
akan diturunkannya melalui media massa aman bagi narasumber atau
sumber berita. Dalam konteks inilah wartawan harus mengenali dan
155