Page 153 - PDF Compressor
P. 153
perlu disampaikan ke media massa, tetapi peledakan Gedung WTC layak
menjadi berita masuk ke media massa.
Dalam konteks inilah muncul pembeda antara kata yang
diberinama informasi dengan berita. Informasi dapat dikategorikan
bersifat umum, sehingga berita yakni informasi peristiwa yang masuk
media massa maupun informasi yang bukan berita karena tidak masuk
media massa, keduanya informasi. Namun, informasi suatu peristiwa
yang tidak masuk media massa, tidak dapat dikategorikan sebagai berita.
Oleh karena itu, Romli (2003:35) mempertegas, untuk menentukan
mana peristiwa yang layak dianggap sebagai berita atau disebut sebagai
berita yang layak muat di media massa (fit to print) untuk media massa
cetak atau layak siar (fit to broadcast) untuk media massa elektronik,
wartawan melihat apakah berita tersebut mengandung nilai berita (news
value) atau tidak.
2. Konsep Berita
Selain definisi, sejumlah ilmuwan pun menyodorkan catatan
konsepsi terkait dengan berita, sehingga banyak sekali rujukan tentang
konsep berita. Sedikitnya ada delapan konsep berita yang dapat dijadikan
acuan. Kedelapan konsep tersebut, yakni,
1) Berita sebagai laporan tercepat (news as timely report). Konsep
ini menitikberatkan pada waktu terjadinya suatu peristiwa
(newsness) sebagai faktor terpenting.
2) Berita sebagai rekaman (news as record). Berita yang tercetak
dalam surat kabar merupakan bahan dokumentasi.
3) Berita sebagai fakta objektif (news a objective facts). Berita harus
faktual dan objektif. Namun, nilai obyektif untuk suatu fakta
merupakan suatu hal yang membingungkan karena tidaklah
mungkin ada objektivitas yang mutlak. Bagi wartawan, berita
objektif adalah laporan mengenai suatu fakta yang
diamanatinya tanpa pandangan memihak.
4) Berita sebagai interpretasi (news as interpretation). Dalam situasi
yang kompleks, yang menyangkut bidang politik, ekonomi,
dan sebagainya. Suatu fakta dijelaskan agar pembaca mengerti.
Mereka perlu diberi penjelasan mengenai sebab-sebabnya,
akibatnya, situasinya, dan sebagainya. Hal itu berarti di balik
berita (news beheind the news). Untuk menggali dan
menyajikannya diperlukan kepandaian dan kejujuran, tetapi
bahayanya adalah prasangka (prejudice) terhadap suatu
persoalan tertentu.
151