Page 234 - PDF Compressor
P. 234
Program siaran langsung atau siaran tidak langsung pada sidang
pengadilan wajib mengikuti ketentuan penggolongan program siaran
yang ditetapkan dalam P3 SPS. Program siaran jurnalistik yang
bermuatan wawancara yang dilakukan dengan tersangka, terdakwa,
dan/atau terpidana dalam kasus hukum dilarang: a. menyebarkan
ideologi yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku; dan b. menyebarkan pola dan teknik kejahatan yang dilakukan
secara terperinci.
Peliputan pelaksanaan eksekusi hukuman mati dilarang disiarkan.
Program siaran jurnalistik tentang peliputan bencana atau musibah wajib
mempertimbangkan proses pemulihan korban, keluarga, dan/atau
masyarakat yang terkena bencana atau musibah.
Program siaran jurnalistik tentang peliputan bencana atau musibah
dilarang: a. menambah penderitaan atau trauma korban, keluarga, dan
masyarakat, dengan cara memaksa, menekan, dan/atau mengintimidasi
untuk diwawancarai dan/atau diambil gambarnya; b. menampilkan
gambar dan/atau suara saat-saat menjelang kematian; c. mewawancara
anak di bawah umur sebagai narasumber; d. menampilkan gambar
korban atau mayat secara detail dengan close up; dan/atau e.
menampilkan gambar luka berat, darah, dan/atau potongan organ tubuh.
Program siaran jurnalistik tentang bencana wajib menampilkan
narasumber kompeten dan tepercaya dalam menjelaskan peristiwa
bencana secara ilmiah.
15
3. Contoh Kasus Ditangani KPI
a. Program Jurnalistik Metro Hari Ini
Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) berdasarkan
kewenangan, tugas dan kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang
No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, pengaduan masyarakat,
pemantauan dan hasil analisis menilai Program Jurnalistik ‚Metro Hari
Ini‛ yang ditayangkan oleh stasiun METRO TV pada tanggal 25
September 2015 pukul 16.54 WIB tidak memperhatikan ketentuan tentang
prinsip-prinsip jurnalistik yang telah diatur dalam Pedoman Perilaku
Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012.
Program Jurnalistik tersebut memberitakan Tragedi Mina yang di
dalamnya terdapat kalimat sebagai berikut: ‚Sementara itu Raja Arab
Saudi, Raja Salman diketahui hari ini akan memancung 28 (dua puluh
delapan) orang yang dianggap bertanggung jawab terkait dengan tragedi
tewasnya ratusan jamaah haji di Mina. Informasi ini dirilis kantor berita
232