Page 105 - PDF Compressor
P. 105

ponen ejaan dan tanda baca. Ia harus mengetahui kapan ia mengguna-
            kan tanda titik, kapan ia menggunakan tanda tanya dan sebagainya.
            Untuk itu, ada baiknya penulis (apalagi bagi penulis pemula) senan-
            tiasa mempelajari Pedoman Umum Bahasa Indonesia Yang Disempur-
            nakan. Dengan demikian, ia tidak akan banyak mengalami kesulitan
            dalam menerapkan ejaan yang berlaku.
                  Dengan penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar dalam
            sebuah karangan, maka akan banyak membantu pembaca dalam me-
            mahami isi karangan. Sebab, karangan yang disajikan penulisnya
            tampak jelas, teratur dan sekaligus mencerminkan kehati-hatian penu-
            lis dalam menuangkan pikirannya ke dalam karangan.
                  Satu hal yang patut direnungkan bahwa untuk menerapkan
            ejaan dan tanda baca memerlukan kecermatan. Cukup banyak kom-
            ponen ejaan dan tanda baca yang menghendaki penghafalan. Artinya,
            kita harus mengetahui dan memahami secara tepat aturan yang dikan-
            dung di dalam pedoman ejaan yang berlaku.
                  Marilah kita perhatikan beberapa contoh penerapan ejaan
            berikut (diambil dari buku Seri Penyuluhan 1 Ejaan dalam Bahasa
            Indonesia yang disusun oleh Lukman Hakim, dkk, terbitan tahun
            1991 oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa- dengan
            penambahan seperlunya).

            Penulisan kata ulang:





























                                                                  BAB 5   95
                                                    Bahasa dalam Karangan
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110