Page 104 - PDF Compressor
P. 104
karangan yang materinya berbeda, ada kemungkinan ragamnya pun
tidak sama. Namun, kita harus kembali memerhatikan ragam baku
dan ragam tidak baku yang diungkapkan melalui tulisan dan lisan.
Sesuai dengan kepentingan kita untuk tulis-menulis, maka
sedapat mungkin berusaha untuk menguasai ragam tulis baku. Kita
tentu menginginkan agar karangan kita jelas, mudah diterima, dan
sesuai dengan ragam profesional atau ragam fungsional. Selain itu,
kita berusaha menerapkan ragam baku tulis, yang secara mendasar
ialah adanya penggunaan ejaan dan istilah yang sudah baku. Jadi,
perlu adanya penerapan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dan istilah
baku dalam karangan.
5.5 Ejaan dan Tanda Baca
Penerapan ejaan dan tanda baca dalam karangan amatlah
penting. Adanya ejaan dan tanda baca jelas akan memantapkan
keberadaan bahasa tulis. Ejaan dan tanda baca dibutuhkan karena
dalam bahasa tulis unsur non bahasa seperti gerak-gerik, mimik,
intonasi, irama, jeda, serta unsur-unsur non bahasa lainnya tidak
terekam (Akhadiah, dkk., 1989). Oleh karena itu bahasa tulis
membutuhkan ejaan dan tanda baca. Secara garis besar, penggunaan
ejaan meliputi penulisan huruf, penulisan kata dan penggunaan unsur
serapan. Adapun tanda baca yang meliputi tanda titik (.), tanda
pisah (-), tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda hubung (-), tanda
tanya (?), tanda kurung ( ( ) ), tanda petik rangkap (“…”), tanda
petik tunggal (‘…’), tanda garis miring (/), tanda titik koma (;), dan
tanda penyekat (!). Ejaan dan tanda baca yang disebutkan itu
berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempur-
nakan (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1975). Tentu
saja tidak semua komponen ejaan dan tanda baca tersebut diperguna-
kan dalam sebuah karangan, tergantung pada kebutuhan yang ada.
Dengan demikian, ada kemungkinan beberapa komponen ejaan atau
tanda baca yang tidak dipergunakan penulis dalam karangannya.
Setiap penulis hendaknya mengetahui segala hal yang berkaitan
dengan ejaan dan tanda baca. Hal ini penting untuk lebih menjamin
kejelasan dan keteraturan dari apa yang dikemukakan oleh penulis
melalui karangannya. Artinya , jangan sampai terjadi seorang penulis
yang menggunakan secara serampangan atau seenaknya segala kom-
94 DASAR-DASAR MENULIS
dengan Penerapannya