Page 226 - BUMI TERE LIYE
P. 226
TereLiye “Bumi” 223
Sarung tangan putih itu juga memudar, berganti warna sesuai warna
kulit saat sempurna dikenakan Seli. Dengan ragu-ragu Seli
menggerak-gerakkan jemarinya, lentur, seperti tidak me-ngenakan apa pun.
”Apakah dia juga punya satu untukku?” Ali berbisik.
Aku menoleh. ”Apanya?”
”Kalian berdua dikasih sarung tangan keren, kan? Apakah orang
berpakaian abu-abu ini juga punya sarung tangan untuk-ku? Tidak apa
walaupun berwarna pink. Yang penting sehebat punya kalian, bisa menyatu
dengan kulit.” Ali menatapku se-rius.
Aku hampir menepuk dahi mendengar kalimat si genius ini. Dalam
situasi seperti ini? Dia bilang apa tadi? Warna pink?
Tetapi Av memperhatikan percakapan kami.
”Apakah dia juga memiliki rahasia kecil?” Av bertanya, menunjuk
Ali.
Ali? Punya rahasia kecil? Aku hampir saja kelepasan bilang iya, si
genius ini orang paling menyebalkan di sekolah, si biang kerok, dan tukang
mengajak bertengkar. Apakah Av pu-nya alat yang bisa membuat Ali
sembuh dari perangai jelek ter-sebut?
Aku mengangguk. Aku memutuskan menilai Ali lebih baik. ”Dia
bahkan sebenarnya sudah tahu ada empat dunia di Bumi yang berjalan
serempak.”
”Oh ya?” Av memandang Ali dengan tatapan tertarik. ”Dari mana dia
tahu? Apakah setelah membaca buku tertentu? Atau ada yang
memberitahunya?”
Aku menggeleng. ”Dia menyimpulkannya sendiri.”
”Kamu tidak bergurau?” Mata Av membesar, antusias.
Aku menggeleng. Sesebal apa pun aku terhadap Ali, aku akan
menilainya dengan baik.
http://cariinformasi.com