Page 28 - E-Modul MK E-learning Mu'amalah (Kelompok 8)_Spread
P. 28

b.) Dasar Hukum Utang-Piutang


           Hukum asal dari hutang piutang adalah mubah (boleh), namun hukum

       tersebut bisa berubah sesuai situasi dan kondisi,




       Dasar disyariatkan ad-dain/qard (hutang piutang) adalah al-Qur’an,


       Allah SWT berfirman:



                                                                                                   ِ
                     ِ
                                       ٓ
                                                ِ ٰ
           اوۗ ًة   َ   ً    َا  ٗ َ   ٗ َ    َ          َ      ا ضِ ْ   ي   ا اَذ
                                                                                      ُ
                                                                              َ
                                 ْ
        ُ
                                                                     ً ْ
                                                                                                              ْ َ
                                                     ُ ً َ َ
                               َ
             َ َ ْ
                                                                                            ُ ْ
                                                                                              ۖ
                                                                                    ِ ِ ُ
                                                                       ن    ُ    َ او  ۣ   و  ِ ْ
                                                                                                           ُ
                                                                                                 ُ ْ َ َ
                                                                                                                َ
                                                                        َ ْ ُ َ ْ ْ َ
         Artinya:
         “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
         (menafkahkan  hartanya  di  jalan  Allah),  Maka  Allah  akan  melipat
         gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Allah
         menyempitkan  dan  melapangkan  (rezeki)  dan  kepada-Nya-lah  kamu
         dikembalikan.”

         (Q.S Al-Baqarah ayat 245).


             Berdasarkan  firman  Allah  diatas  telah  jelas  bahwa  apuhila  seseorang

       memberikan pinjaman herupa harta yang baik maka Allah akan memberikan

       balasan yang berlipat-liput dan akan dimasukkan ke dalam surgaNya. Berarti
       utang-pistang  yang  merupakan  pinjaman  tersebut  adalah  tindakan  baik

       untuk mendekatkan diri seseotung kepada sang pencipta yakni Allah swt.


          Ayat ini menganjurkan kepada orang yang berpiutang untuk memberikan

       bantuan kepada orang lain dengan cara memberi hutang dan pahalanya akan

       dilipatgandakan  oleh  Allah  Swt.  Dari  sisi  orang  yang  berhutang),

       diperbolehkan  berhutang  untuk  hal-hal  yang  bermanfaat  dalam  memenuhi
       kebutuhan  hidupnya  dan  mengembalikan  pinjaman  dengan  jumlah  yang

       sama.





                                                                                                          24
     E-Modul Mu'amalah MA
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33