Page 29 - E-Modul MK E-learning Mu'amalah (Kelompok 8)_Spread
P. 29
c. Rukun dan Syarat Utang-Piutang
Terdapat tiga rukun yang harus dipenuhi dalam setiap transaksi hutang
piutang dalam Islam, seperti berikut.
• Dua Pihak yang Berakad:
Transaksi hutang piutang melibatkan dua pihak, yaitu pemberi hutang dan
orang yang berhutang, Ini adalah unsur dasar dalam setiap transaksi utang
piutang.
• Harta yang Dihutangkan
Hutang piutang harus melibatkan harta yang dihutangkan. Harta ini bisa
berupa uang atau barang-barang tertentu yang memiliki nilai dan dapat
diukur, seperti barang-barang yang ditakar atau ditimbang.
•Sighat Ijab Kabul
Transaksi hutang piutang memerlukan ungkapan ijab (tawaran) dari pemberi
hutang dan kabul (penerimaan) dari orang yang berhutang. Contoh
ungkapan ijab adalah "Saya menghutangimu atau memberimu hutang," dan
contoh ungkapan kabul adalah "Saya menerima" atau "saya ridha." Sighat
ijab kabul ini menciptakan kesepakatan antara kedua belah pihak.
~ Syarat Pemberi Hutang
Pemberi hutang harus memenuhi syarat yang mencakup:
• Merdeka: Bukan seorang budak atau tawanan.
• Baligh: Telah mencapai usia dewasa yang ditentukan dalam Islam.
• Berakal Sehat: Memiliki akal yang sehat dan mampu memahami implikasi
dari transaksi.
• Rasyid: Memiliki kebijaksanaan untuk memahami apa yang baik dan
buruk.
25
E-Modul Mu'amalah MA