Page 59 - Buku Guru Ebook
P. 59
terang. Sedikit demi sedikit mereka mulai semakin lancar dan malah menjadi ingin terus
mencoba, bahkan saat ada yang melakukan kesalahan, mereka langsung mengulang dari awal
tanpa disuruh pelatih ataupun wali kelasnya.
Hari yang kami nantikan pun tiba. Hari ini akan kami tunjukkan hasil latihan keras kami
kemarin. Kami pun bersiap di posisi kami. Rasa tegang dan grogi menyelimuti kami. Meskipun
sebenarnya menjadi petugas upacara bukanlah hal yang baru untuk kami, namun tetap saja
butuh waktu untuk mempersiapkan mental menghadapi orang banyak. Aku sendiri pun ternyata
menjadi pembina upacara pada hari itu, hal ini menjadi pertama kalinya buatku. Aku tak
sempat mempersiapkan pesan apa yang akan aku sampaikan nanti, namun ibu kepala sekolah
menitipkan pesan dan hal itulah yang akan aku sampaikan nanti.
Aku menyaksikan anak-anak kesayanganku dari atas podium. Terlihat wajah gugup
mereka, tetapi mereka berusaha untuk menunjukkan hasil latihan terbaik mereka. Rangkaian
demi rangkaian berhasil dilalui, akhirnya selesai juga tugas ini. Satu persatu peserta upacara
telah meninggalkan lapangan upacara, mereka memasuki kelas dan bersiap untuk melanjutkan
kegiatan selanjutnya. Tinggallah kami, para petugas upacara dan wali kelas di lapangan yang
luas ini.
“Tadi aku lupa pas bagian ngaitinnya....”
“Aaaahhh... Miss, Mr, saya takut banget, jadi lupa semua”
“Gapapah udah yang penting ini udah lewat kan.”
“Iya ih yang penting udahan!”
Terdengar suara anak-anak saling mencurahkan perasaannya saat kegiatan upacara
berlangsung tadi. Terucap beberapa penyesalan karena telah melakukan kesalahan yang
sebenarnya tidak perlu terjadi. Tetapi, kami saling men-support dan bersyukur karena telah
menjalankan tugas dengan cukup baik dan akan bertekad menjadi lebih baik lagi saat
mendapat giliran lagi nanti. Kami pun mengabadikan momen ini sebelum kembali ke kelas.
55