Page 61 - Buku Guru Ebook
P. 61
Begitulah kira-kira beberapa testimoni siswa yang merasa lebih nyaman belajar dari
rumah. Pembelajaran dari rumah ini memang secara tidak langsung “memaksa” setiap peserta
didik agar memiliki gawai sendiri demi berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang nyaman
dan cukup efektif. Selain tentang gawai, beberapa siswa mencita-citakan bisa libur dan tidak
perlu ke sekolah setiap hari. Aku pun begitu, pernah berpikir “Enak kali ya, ngajar santai tanpa
cape-cape merhatiin siswa terus.”, “Pengen di sekolah tapi siswanya diliburin gitu.”, “Enak kali
ya, bisa kerja tapi dari rumah..”
***
Memang benar kata orang, “ucapan adalah doa”. Tuhan menjawab pikiran-pikiran itu
lewat penyakit Covid-19 yang sudah disebut sebagai pandemi di Indonesia.
Setiap hari, berita-berita nasional menginformasikan peningkatan kasus positif Covid-19
yang semakin meresahkan. Pemerintah semakin menggencarkan PSBB (Pembatasan Sosial
Berskala Besar) dan memperpanjang masa PSBB tersebut guna menekan laju perkembangan
Covid-19. Jakarta, kota yang terkenal padat penduduk dan hampir-selalu-pasti bakal
terjebak macet di jalan sebelah manapun, mendadak sepi. Mengikuti jejak Wuhan, segala
aktivitas masyarakat dibatasi, hanya beberapa sektor saja yang masih boleh beroperasi.
Masa pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah kembali diperpanjang. Edaran terakhir
yang aku terima mengatakan bahwa pembelajaran dari rumah diperpanjang sampai waktu
yang tidak ditentukan.
Seiring waktu berjalan, kondisi pandemi ini tentu mau tidak mau harus mengubah
beberapa hal dalam hidupku. Sejujurnya aku tidak gaptek-gaptek banget, hanya saja aku
termasuk orang yang cukup malas mengulik hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Dengan
57