Page 44 - Sastra Anak
P. 44
Kemudian Anisa mengambil sebatang kayu dan membuat lingkaran
yang cukup besar di tanah." Lalu tim tikus berkumpul di tengah,
mereka harus bisa melarikan diri dari lingkaran ini. Tim kucing harus
berjaga di garis lingkaran itu." Ucap Anisa. "Okey aku yang akan
mewakili tim laki-laki. Kalian setuju tidak?" tanya Dika kepada
teman-temannya. Rio dan Andre bersorak sorai menyetujui pendapat
Dika sembari menyemangatinya. "Kalau begitu Sri yang mewakili tim
kita ya?" Tanya Via kepada Sri "eh aku takut Via"sanggah Sri "tidak
apa-apa, menang atau kalah sama saja kok. Ini kan permainan "ucap
Anisa "baiklah akan aku coba" kata Sri. Mereka pun suit dan hasilnya
tim perempuan menjadi tikus . "Baiklah kita mulai ya satu dua tiga"
teriak Anisa.
Mereka akhirnya bermain dengan riang, dihiasi tawa dan teriakan
anak-anak perempuan. Setengah jam berlalu, hasilnya tim anak
perempuan berhasil melewati lingkaran. "Kalian ternyata gesit juga
ya" kata Dika "hahaa makanya jangan sembarangan memandang
orang. Sri itu cantik, khas sawo matang" ucap Anisa "Iya tuh kalian
harus minta maaf kepada Sri" tambah Via "Kami minta maaf ya
Sri"ucap Dika, Rio, dan Andre. "Nah gitu dong, lain kali gak boleh gitu
lagi ya. Sri mau memaafkan mereka tidak? Apa disuruh menari
dangdut dulu baru mau dimaafkan?" Ledek Anisa "Hahaha gak perlu
kok, aku mau memaafkan mereka" kata Sri. Mereka pun tertawa
bersama. Semenjak saat itu, Sri tidak lagi diganggu oleh anak anak
laki-laki itu.
41