Page 11 - Thesis Awan
P. 11
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Balakang
Kayu merupakan salah satu sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan oleh
manusia. Sebagian besar kayu di Indonesia memiliki keawetan alami yang rendah
(±80%), sehingga mudah terserang mikroorganisme perusak kayu. Kayu juga dihadapkan
pada beragam jenis jasad atau organisme perusak kayu yang siap mengancam, seperti
bakteri, jamur pewarna dan buluk, jamur pelapuk (brown rots dan white rots), jamur
pelunak (soft rot), rayap kayu kering, rayap tanah, bubuk kayu kering dan binatang laut
penggerek kayu (Barly dan Subarudi 2010).
Keterbatasan akan jenis kayu yang memiliki kelas awet tinggi, sehingga masyarakat
banyak memanfaatkan kayu dengan kelas awet rendah dimana kayu yang memiliki kelas
awet rendah sangat rentan terhdap serngan mikroorganisme perusak kayu seperti rayap
tanah dan jamur pelapuk kayu. Serangga perusak kayu yang dapat menimbulkan kerugian
cukup besar bagi manusia dimana rayap tersebut dapat merukan bahan yang umumnya
terbuat dari bahan baku kayu atau bahan yang mengandung selulosa. Organisme perusak
kayu lainnya adalah jamur pelapuk kayu yang merupakan golongan jamur yang
merombak selulosa dan lignin yang dapat mengakibatkan kayu menjadi lapuk (Arinana
2007).
Upaya pencegahan kerusakan kayu yang diakibatkan oleh mikroorganisme perusak
kayu sangat penting dalam upaya meningkatkan umur pakai kayu. Salah satu metode
yang dapat diterapkan untuk memperpanjang umur pakai yaitu dengan tindakan
pengawetan dengan memberikan bahan pengawet terutama pada bahan material kayu
(Barly dan Subarudi 2010). Bahan pengawet yang dapat digunakan adalah pestisida
sintetik maupun alami, akan tetapi untuk penggunaan pestisida sintetik berpotensi
menyebabkan pencemaran lingkungan dan kesehatan bagi manusia, untuk itu Tindakan
pengawetan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan organisme perusak kayu yaitu
penggunaan pestisida alami seperti asap cair. Asap cair merupakan salah satu bahan yang
berasal dari alam yang mampu dijadikan sebagai bahan untuk mengendalikan organisme
perusak seperti jamur (Adfa et al. 2020). Daya hambat asap cair terhadap pertumbuhan
mikroorganisme dipengaruhi oleh komponen kimia dan bahan baku dari sumber asap cair.
1