Page 16 - Thesis Awan
P. 16

6




                  memiliki ukuran agak  besar,  frekuensinya sangat jarang atau jarang, terkadang  terdapat
                  endapan  berwarna  putih,  bidang  perforasi  sederhana.  Parenkima terutama  bertipe

                  apotrakea  baur,  berupa  garis-garis  tangensial  pendek  diantara jari-jari.  Jari-jari  sangat
                  sempit  sampai  lebar,  letak jari-jari jarang sampai agak jarang, ukurannya pendek sampai

                  agak pendek (Mandang & Pandit 1997).

                        Menurut Seng (1990), sifat kayu durian termasuk kelas kuat II-III  dengan  berat
                  jenis  0,57.  Kayunya   mudah  digergaji  meskipun  permukaanya  cenderung  untuk

                  berbulu, kayu durian juga mudah  dikupas  untuk  dibuat  finir.  Tanaman durian Durio
                  zibethinus termasuk family Bombacaceae, kayu durian dapat dimanfaatkan untuk perabot

                  rumah tangga, jendela, kusen dan pintu, masyarakat biasanya menebang pohon durian
                  bila sudah tidak produktif lagi dan kayunya dimanfaatkan untuk perabotan rumah tangga.



                  2.3  Jamur Schizophyllum commune
                        Jamur merupakan organisme eukariota yang tergolong dalam kelompok cendawan

                  sejati. Dinding sel jamur terdiri atas kitin, sel jamur tidak mengandung klorofil. Jamur
                  mendapatkan  makanan  secara  heterotroph  dengan  mengambil  makanan  dari  bahan

                  organik.  Bahan  organik  yang  berada  disekitar  tempat  tumbuhnya  diubah  menjadi

                  molekul- melokul sederhana dan diserap langsung oleh hifa, organisme eukariota tidak
                  sama  seperti  organisme  heterotroph  lainnya  yang  menelan  makanannya  kemudian

                  mencernanya sebelum diserap (Gunawan 2000). Jamur ini sering ditemukan pada batang
                  kayu mati. Bentuk badan buahnya mengipas dan memiliki bilah serta berwarna putih

                  hingga  kelabu  atau  abu  kecokelatan.  Dalam  klasifikasi  tradisional,  S.  commune
                  merupakan anggota dari ordo Aphylloporales, dan berdasarkan klasifikasi terkini jenis ini

                  menjadi anggota ordo Agaricales (Hibbet et al. 2007). jamur ini merupakan jamur pelaput

                  putih (white rot) yang merombak lignin dan selulosa yang mengakibatkan kayu menjadi
                  lapuk dan kekuatan serat elastisitasnya turun dengan cepat (Herliyana et al.  2011).

                        Jamur S. commune memiliki ciri antara lain mempunyai lebar tubuh buah sekitar 2-
                  8 cm, warna daging buah putih, tudung licin seperti beludru, membentuk zona berwarna-

                  warni yang tersusun roset melingkar (Burdsall 1982).
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21