Page 15 - Thesis Awan
P. 15
5
20%. Shiny & Remadewi (2014) melaporkan bahwa tingginya konsentrasi asap cair dari
tempurung kelapa menyebabkan kematian rayap meningkat karena kemampuan bahan
aktif dala asap cair khususnya fenol dan turunan fenol.
Asap cair merupaka salah satu ladang usaha yang memiliki propek yang cerah
dimana bahan bakunya yang diperoleh sangat mudah dan kandungan senyawa asam,
fenolay dan karbonil dari asap cair dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet makanan,
pembeku karet, pupuk, disenfektan, antivirus dan obat. Asap cair yang mempunyai
kelebihan antara lain mudah diaplikasikan, konsentrasi asap dapat diatur sesuai selera,
produk mempunyai kenampakan yang seragam dan ramah lingkungan. Hal lain yang
penting adalah bahwa asap cair tidak hanya berperan dalam membentuk karakteristik
sensoris tetapi juga dalam hal jaminan keamanan pangan. (Martinez et al. 2007).
Ariestya et al. (2016) menyatakan bahwa pemanfaatan asap cair dapat dijadikan
mikroenkapsulasi sebelum digunakan pada suatu bahan. Karena pembuatan mikrokapsul
diharapkan dapat melindungi zat aktif dan mengontrol kondisi senyawa yang hilang. Asap
cair terutama mengandung senyawa fenol, benzoperin, dan beberapa asam organik. Asam
organik tersebut mempunyai sifat bio-aktivitas sebagai antimikroba dan antioksidan
sehingga banyak digunakan dalam industri pengawetan makanan, sedangkan senyawa
benzopiren bersifat karsinogen (penyebab kanker), sehingga faktor keamanannya bagi
manusia masih banyak diperdebatkan. Akan tetapi, pemanfaatan asap cair sebagai bahan
pengawet makanan saat ini mulai banyak diteliti utamanya dengan membatasi kandungan
senyawa benzopiren tersebut dalam produk (Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan 2006;
Kompas 2006).
2.2 Kayu Durian Durio sp.
Durian merupakan salah satu tanaman asli Asia Tenggara yang beriklim tropis
basah seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia (Ashari 2004). Ciri-ciri umum kayu
durian antara lain warna kayu teras durian berwarna cokelat merah saat masih segar,
lambat laun menjadi cokelat kelabu. Kayu gubal durian berwarna putih dan dibedakan
dengan jelas dari kayu teras, tebal sampai 5 cm. Tekstur kayu durian agak kasar dan
merata sedangkan arah seratnya lurus dan terpadu (Martawijaya 2005).
Permukaan kayu agak licin dan mengkilap, kesan raba agak licin sampai licin,
kekerasan agak lunak sampai agak keras . Ciri lain dari kayu durian adalah pori baur
atau pembuluh, soliter dan berganda radial yang memiliki 2-3 pori, pada umumnya pori