Page 14 - Thesis Awan
P. 14

II.  TINJAUAN PUSTAKA



                  2.1  Asap Cair
                        Asap cair merupakan produk cairan dari proses pemanasan suhu tinggi tanpa udara

                  yang memiliki kandungan senyawa kimia berupa  selulosa, hemiselulosa dan lignin (Lee

                  et al. 2011). Asap cair mengandung senyawa yang bersifat antimikroba, antibakteri dan
                  antioksidan seperti senyawa asam organik dan turunannya (Hendra et al. 2014). Asap cair

                  mampu mencegah kayu terhadap serangan jamur dan rayap. Suhu pirolisis dari asap cair

                  dan konsentrasi asap cair memberikan pengaruh terhadap penghambatan pertumbuhan
                  mikroba (Oramahi et al. 2018). Komponen penyusun asap cair dari berbagai biomasa

                  sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Secara  umum komponen penyusun  asap  cair
                  terdiri dari kelompok fenol, siringol, guaicol, alkohol, ester, asam, keton, furan, piran dan

                  aldehid.  Sharip  et  al  (2016)  menyatakan  bahwa  asap  cair  yang  diperoleh  dari  hasil
                  pirolisis mesocarp buah kelapa sawit mempunyai 62 komponen penyusun asap cair yang

                  terdiri  atas  kelompok  fenol,  keton,  furan,  piran,  keton,  eseter,  alkohol,  aldehid,  dan

                  kelompok asam. Asap cair yang dihasilkan dari proses pirolisis memiliki kemampuan
                  dalam menghambat pertumbuhan terhadap Ganoderma boninense, Aspergillus fumigatus

                  dan Trichoderma asperellum. Oramahi & Diba (2013) mengungkapkan bahwa komponen
                  penyusun  asap  cair  dari  kulit  buah  durian  antara  lain  asam  asetat,  metilalkohol,  2-

                  propanon,1l-hidroksi, 2-propanon, turunan karbonil dan turunan fenol.
                        Hassan  et  al    (2016)  menemukan  bahwa  komponen  utama  penyusun  asap  cair

                  adalah dari kelompok fenol. Kelompok fenol penyusun asap cair tersebut adalah fenol, 2-

                  metil fenol,  3-metil fenol,  2-metoksi fenol,  2,4-dimetil  fenol,  3-etil  fenol, 2,3-dimetil
                  fenol,  2-metoksi-4-metil  fenol,  2,6-dimetoksi  fenol,  eugenol,  dan  cis  dan  trans

                  isoeugenol. Asap cair merupakan salah satu bahan alternatif yang berasal dari alam dan

                  dapat  dimanfaatkan sebagai  bahan untuk  mengendalikan serangan organisme perusak
                  kayu seperti jamur (Adfa et al. 2020), bakteri (Sapindal et al. 2014; Rusli et al. 2016),

                  serangga (Kim et al. 2008; Indriati & Samsudin 2018) dan rayap (Pardosi et al. 2012;
                  Adfa et al. 2020).

                        Temiz et al (2013) melaporkan bahwa asap cair (Arundo donax) berfungsi sebagai
                  antirayap hal ini dibuktikan bahwa dari hasil penelitian tidak ada kehilangan berat pada

                  sampel yang diujikan terhadap rayap sebaliknya kehilangan berat pada kontrol sebesar






                                                            4
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19