Page 6 - Eko Daryono - Koneksi Antar Materi Modul 1.4
P. 6
KETERKAITAN PERAN SAYA DALAM MENCIPTAKAN BUDAYA POSITIF
DENGAN FILOSOFI PENDIDIKAN KHD
Menciptakan budaya positif di sekolah/kelas merupakan tugas yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan memerlukan
kolaborasi semua warga sekolah. Kesinambungan upaya tersebut terwujud melalui aktivitas pembiasaan serta keteladanan
yang diberikan oleh para guru secara terus menerus. Terlebih guru merupakan sosok yang patut untuk “digugu dan ditiru”
sehingga menjadi role model bagi murid dalam berperilaku.
Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan adalah memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang
dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia
maupun sebagai anggota masyarakat. Kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu’ tiada lain ialah segala kekuatan yang
ada dalam hidup batin dan hidup lahir dari anak-anak itu karena kekuasaan kodrat. Guru hanya dapat menuntun tumbuh atau
hidupnya kekuatankekuatan itu, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya itu.
Ibarat petani yang menuntun tumbuhnya padi, guru dapat menuntun tumbuh lakunya murid. Andaikata anak tidak baik
dasarnya, tentu anak tersebut perlu mendapatkan tuntunan agar semakin baik budi pekertinya. Pada posisi inilah peran guru
sangat diperlukan untuk menuntun anak sehingga menjadi pribadi yang baik. Bentuk tuntunan yang diberikan melalui
pembiasaan budaya positif serta keteladanan yang menganut prinsip “Inga Ngarso Sung Tuladha, Ing Madyo Mangun Wisma,
Tut Wuri Handayani”. Sebagai guru, saya juga menjadi pamong yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri dalam upaya
menciptakan budaya positif di sekolah sekaligus memfasilitasi upaya mewujudkan budaya positif di kalangan siswa misalnya
dengan menyusun keyakinan kelas. Saya juga berupaya untuk selalu berpihak pada murid dengan mengambil posisi kontrol
sebagai manajer dan menerapkan restitusi saat menghadapi mereka yang melanggar keyakinan kelas. Saya juga
memerdekakan murid untuk mengambil prakarsa dalam upaya mencari solusi atas permasalahan yang mereka alami.