Page 11 - Eko Daryono - Koneksi Antar Materi Modul 1.4
P. 11
Pemahaman saya tentang teori motivasi, hukuman dan penghargaan
Teori motivasi perilaku manusia terbagi menjadi dua, yaitu motivasi eksternal (untuk menghindari
ketidaknyamanan/hukuman dan mendapatkan imbalan dari orang lain/institusi) dan motivasi internal (untuk
menghargai diri sendiri)
Hukuman bersifat tidak terencana atau tiba-tiba karena murid tidak tahu apa yang akan terjadi dan tidak
dilibatkan, bersifat satu arah dari pihak guru, murid hanya menerima suatu hukuman tanpa melalui suatu
kesepakatan, atau pengarahan dari pihak guru, baik sebelum atau sesudahnya. Hukuman yang diberikan bisa
berupa fisik maupun psikis, murid/anak disakiti oleh suatu perbuatan atau kata-kata.
Kebalikan dari hukuman adalah konsekuensi yang sifatnya terencana atau telah disepakati, dibahas dan disetujui
oleh murid dan guru. Bentuk konsekuensi yang dibuat oleh pihak guru (sekolah) umumnya sudah diketahui
sebelumnya oleh murid, misalnya konsekuensi apa yang akan diterima bila melakukan pelanggaran. Dampak
konsekuensi hampir sama dengan hukuman yakni murid tetap dibuat tidak nyaman untuk jangka waktu pendek.
Penghargaan berlaku sama dengan hukuman, dalam arti meminta atau membujuk seseorang melakukan sesuatu
untuk memenuhi suatu tujuan tertentu dari orang yang meminta/membujuk. Dorongannya eksternal dan akan ada
faktor ketergantungan. Dampak dari pemberian penghargaan yaitu: pengaruh jangka pendek dan jangka Panjang
(ketergantungan), bersifat menghukum (menurunkan kualitas, mematikan krteatifitas, dan mengurangi motivasi
intrinsik), mengurangi ketepatan, tidak efektif, dan merusak hubungan (menimbulkan kecemburuan antara yang
menerima dan yang tidak menerima)
Mekanisme yang ideal dibandingkan hukuman dan penghargaan adalah restitusi. Restitusi adalah proses
menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada
kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat. Restitusi merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan
murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang
mereka ingin menjadi (tujuan mulia), dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain.