Page 20 - Sinar Tani Edisi 4075
P. 20
20 E-paper Edisi 19 - 25 Februari 2025 | No. 4075 Tahun LV A GRIUSAHA
Budi Santoso,
Sulap Sekam jadi
Pengawet Alami
juga merasakan manfaat besar
Dulu cuma jadi dari produk ini. Dengan merendam
limbah, kini sekam sayuran dalam air yang telah
dicampur dengan liquid smoke,
padi naik kasta. sayuran yang ia jual lebih segar
Inovasi cerdas dan lebih tahan lama. “Dampaknya
mengubahnya yang jelas, konsumen lebih percaya
dengan produk yang kami tawarkan
menjadi pengawet karena lebih segar dan awet,” ujarnya.
alami yang ramah
lingkungan. Bukan Pupuk Alami
Tidak hanya untuk industri pangan,
cuma solusi sehat, Budi juga menciptakan pupuk alami
tapi juga ladang cuan berbahan dasar sekam padi yang
yang bikin untung dapat menstabilkan pH tanah dan
tanah.
kesuburan
meningkatkan
melimpah. Bagi petani, penggunaan pupuk
alami ini terbukti meningkatkan
produktivitas pertanian serta
B udi Santoso mungkin memanfaatkan limbah yang ada tersebut, hitungan Budi dengan produk liquid smoke dan pupuk
mengurangi ketergantungan pada
pupuk kimia.
Saat ini, Budi masih menjual
untuk menciptakan sesuatu yang
membakar tiga karung sekam yang
terdengar seperti nama
masing-masing berisi 20 kg selama
lebih bermanfaat. Dengan semangat
orang biasa. Namun,
alami secara perorangan. Namun,
untuk mencari solusi atas dua
24 jam bisa menghasilkan 8 liter asap
siapa sangka pria ini
meskipun
memasarkan
belum
mengubah
berhasil
berpikir tentang bagaimana limbah
proses ini mempunyai warna hitam
limbah
dihasilkan sudah mencapai Rp 5-10
pertanian
pertanian, terutama sekam padi agar
pekat karena terdapat kandungan
juta per bulan dengan harga Rp 80
menjadi solusi yang luar biasa untuk masalah besar tersebut, Budi mulai cair. Asap cair yang diperoleh dari produknya secara luas, omset yang
masalah lingkungan dan pangan. bisa lebih berguna. tar. ribu per botol.
Di tengah banyaknya limbah Setelah banyak percakapan, riset, Untuk menghilangkan kan- Ia optimis produk ini memiliki
yang dibakar sembarangan dan dan mencoba berbagai eksperimen, dungan tar tersebut, asap cair potensi yang sangat besar di pasar.
penggunaan bahan kimia dalam ide untuk mengubah sekam padi akan di diamkan kurang lebih 48 Budi berharap produk-produk
pangan, Budi melihat peluang untuk menjadi pengawet alami akhirnya jam kemudian dilakukan proses pengawet alami dan pupuk yang ia
memberikan perubahan. Ia berani muncul. “Bahan baku kami ambil dari penyaringan menggunakan kertas buat bisa digunakan secara lebih luas,
mengubahnya, bukan hanya untuk limbah pertanian, khususnya sekam saring. Hasil saringan tersebut sehingga tidak hanya membantu
dirinya, tapi untuk lingkungan dan padi. Kami bakar menggunakan alat kemudian dimurnikan kembali petani dan pelaku industri pangan,
masyarakat Indonesia. yang kami rancang sendiri,” ungkap melalui proses pemurnian yang tetapi juga memberikan dampak
Budi Santoso tinggal di kawasan Budi. disebut destilasi dengan suhu 1.200 positif pada kualitas pangan yang
yang penuh dengan aktivitas Pembakaran sekam padi tersebut derajat Celsius untuk menghasilkan ada di Indonesia.
pertanian, Bantul, Daerah Istimewa menghasilkan liquid smoke yang asap cair yang murni. Asap cair sudah “Bagi saya, ini bukan sekadar
Yogyakarta. Seperti banyak daerah kaya akan senyawa pengawet alami. diuji di Laboratorium Penelitian dan bisnis. Ini adalah misi untuk membuat
lainnya, asap limbah pertanian yang Ternyata menurut Budi, cairan ini Pengujian Terpadu UGM. produk pangan di Indonesia lebih
dihasilkan dari pembakaran sekam bisa untuk berbagai keperluan, baik Sebagai pengawet alami, produk aman untuk dikonsumsi. Kita ingin
padi sering mencemari udara dan itu untuk industri, pangan, maupun ini mampu memperpanjang umur agar makanan yang sampai ke
menimbulkan bau tak sedap. pertanian. simpan bahan pangan tanpa konsumen tidak mengandung bahan
Tidak hanya itu, limbah ini juga Meski terdengar sederhana, perlu menggunakan bahan kimia kimia berbahaya. Saya yakin, kalau
mengancam kesehatan masyarakat proses penciptaan alat untuk berbahaya. Contohnya Sri Lestari, kita berani memulai dan percaya
sekitar yang harus menghirup menghasilkan cairan smoke liquid seorang pengusaha ikan gurame pada apa yang kita kerjakan, pasti
asapnya setiap hari. Keprihatinan tersebut bukanlah hal yang mudah. krispi. bisa,” ujar Budi penuh keyakinan.
terhadap kondisi lingkungan ini Budi harus mendesain alat dengan Ia pernah mengalami kerugian Produk liquid smoke ini
mendorong Budi untuk mencari sangat sederhana, murah, namun besar ketika pesanan ikan gurame membuktikan, meski usaha ini
solusi. tetap bisa menghasilkan produk sebanyak 100 kg membusuk tergolong baru, peluang pasar untuk
Namun, tidak berhenti sampai yang memiliki nilai tinggi. sebelum sempat diproses. Namun, produk ini terus berkembang. Mulai
situ. Budi juga merasa prihatin Melalui kerja keras dan setelah menggunakan cairan smoke dari pengawet alami untuk bahan
dengan kondisi pangan di Indonesia eksperimen tanpa henti, Budi liquid ini, ikan yang disimpan lebih pangan, hingga manfaat lainnya di
yang sering kali mengandung bahan akhirnya berhasil menemukan cara tahan lama dan kualitasnya tetap sektor pertanian dan industri lainnya.
pengawet kimia berbahaya. Padahal yang efektif untuk memproduksi terjaga. Dengan pengawet alami Seiring dengan larangan
di sisi lain, ia melihat pertanian liquid smoke dari sekam padi. Liquid ini, Sri merasa lebih percaya diri penggunaan bahan kimia berbahaya
Indonesia mulai menghadapi smoke yang dihasilkan Budi tidak menjalankan bisnisnya karena seperti formalin, pasar liquid smoke
penurunan produktivitas tanah yang hanya memberikan manfaat untuk produk yang dijual tetap segar dan semakin terbuka lebar, dan produk-
kian menurun akibat penggunaan lingkungan, tetapi juga bagi berbagai aman untuk dikonsumsi. produk inovatif ini semakin dilirik
pupuk kimia. sektor. Salah satunya adalah industri Selain itu, Simu Tri Mufaid, oleh berbagai kalangan. Liquid
Kondisi itu semakin membuat pangan. seorang pemasok sayuran untuk smoke menunjukkan potensi besar
Budi berpikir keras, bagaimana cara Dalam pembuatan asap cair hotel dan restoran di Yogyakarta, untuk berkembang. Gsh