Page 18 - E-MODUL BERBASIS FLIPBOOK : PERAN TOKOH ULAMA DALAM PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA (METODE DAKWAH ISLAM OLEH WALI SONGO DI TANAH JAWA)
P. 18
Kreatifitas permainan bonang yang dilakukan oleh Sunan Bonang juga
dipadukan dengan kepandaiannya menyusun syair-syair yang ia masukkan
ajaran-ajaran dakwah untuk menanamkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat.
Dengan cara yang begitu kreatif, akhirnya banyak masyarakat yang tertarik,
apalagi syair-syair yang disusun oleh Sunan Bonang berisi ajaran Islam yang
disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Sunan Bonang sering menyenandungkan
syair-syair tersebut di kerajaan Majapahit. Kompetensi dan kemampuannya
membawakan syair-syair yang diiringi musik gamelan tersebut dianggap sebagai
sebuah karya seni sekaligus sebagai sarana dakwah sehingga semakin banyak
masyarakat yang menjadi pengikutnya memeluk ajaran Islam.
Syair-syair dengan nilai sastra berisi tentang keindahan dan disisipkan ajaran-
ajaran Islam yang diciptakan oleh Sunan Bonang ini, kemudian dikenal dengan
nama Suluk. Sampai saat ini suluk-suluk tersebut masih dapat dibaca dan
dipahami sebagai referensi untuk menjalankan ajaran dakwah Islam di era
modern saat ini pun. Suluk tersebut berbentuk prosa atau puisi-puisi yang
kemudian dilantunkan dengan iringan alat musik bonang.
Melalui suluk, Sunan Bonang terus menyampaikan kedalaman makna ajaran
Islam kepada pengikutnya. Suluk sendiri memiliki arti mengenal atau
mendekatkan diri kepada Allah Swt., sehingga syair-syair yang diciptakan tidak
hanya memiliki keindahan dari unsur sastra, tetapi juga berisi tentang ajaran
mengenai kecintaan kepada Sang Pencipta Allah Swt. Sunan Bonang
menanamkan kepada masyarakat dan pengikutnya bahwa cinta kepada Sang
Pencipta adalah cinta yang hakiki, bersifat mendalam dan menyeluruh, sehingga
apabila manusia telah mencintai Tuhannya, maka manusia akan mampu
menemukan kedamaian hati yang sesungguhnya.
Di antara suluk Sunan Bonang yang masih terkenal sampai saat ini adalah Suluk
Tombo Ati yang syairnya adalah sebagai berikut:
Tombo ati, iku limo ing wernane, kaping pisan maca Qur’an lan maknane, kaping
pindho, salat wengi lakono, kaping telu wong kang saleh kumpulono. Kaping
papat, kudu weteng ingkang luwe, kaping limo dzikir wengi ingkang suwe. Salah
sawijine, sopo biso nglakoni, insya Allah, Gusti Allah nyembadani’
Yang artinya adalah sebagai berikut:
“Óbat hati, ada lima perkaranya, yang pertama baca Qur’an dan maknanya, yang
kedua salat malam dirikanlah, yang ketiga berkumpullah dengan orang saleh.
Yang keempat perbanyaklah berpuasa, yang kelima zikir malam perpanjanglah.
Salah satunya, jika kita menjalani, moga-moga Gusti Allah mencukupi”. .
https://youtu.be/ul6ZiwZ7heQ
13