Page 78 - AHASLA.indd
P. 78
3. Mengembangkan “pikiran ibu”, “pikiran kakak
perempuan”, atau “pikiran anak perempuan” (mātucitta,
bhaginīcitta, dhītucitta) ; yakni mencoba mengaitkan
perempuan yang menarik ― sehubungan dengan
usianya ― seakan-akan ia adalah ibunya, kakaknya,
atau putrinya sendiri. Tentunya para perempuan
pun dapat mengembangkan “pikiran ayah”, “pikiran
kakak laki-laki”, atau “pikiran anak laki-laki” dengan
perenungan yang sama.
6. Vikālabhojanā
Vikāla: waktu yang salah
Bhojanā: makan
Buddha memuji makan yang tidak berlebihan. Selain
90
menunjang kejernihan pikiran, latihan ini dapat membuat
seseorang terbebas dari penyakit dan penderitaan, serta
menikmati kesehatan, kekuatan, dan kenyamanan.
91
Empat unsur pokok pelanggaran sila ke-6:
1. Waktu dari tengah hari hingga matahari terbit keesokan
harinya (vikālo)
2. Makanan atau sesuatu yang dianggap makanan
(yāvakālikaṃ)
3. Upaya untuk makan (ajjhoharaṇappayogo)
90 Sn 707
91 M 1.473
68 AṬṬHASĪLA