Page 81 - Buku Pedoman Teknis Fotografi
P. 81

Untuk membersihkan bagian dalam kamera penggunaan kain ini tidak
             dianjurkan karena dapat meninggalkan serat-serat halus yang sukar
             dihilangkan.
                 Saat melakukan pembersihkan kamera, terlebih dahulu Jensa harus
          dilepas. Lakukan pembersihkan secara terpisah menggunakan alat-alat yang ada.
          Pembersihan dilakukan di atas meja dengan jarak tidak Jebih dari  15 cm, hal ini
          dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kerusakan pada alat bila secara tidak
          sengaja terlepas dari tangan dan jatuh.
                 Pembersihkan harus dilakukan secara hati-hati dan teliti. Perhatikan
          semua celah atau lubang pada kamera, upayakan agar tidak tertutup oleh
          kotoran. Sikat yang agak kasar, seperti sikat gigi, dapat dipergunakan untuk
          keperluan ini dengan gerakan ringan dan menghindari tekanan berlebihan.
          Jangan menggunakan cairan apa pun selama melakukan pembersihan, gunakan
          hanya lap yang diberi sedikit cairan atau tissu basah sebagai pengganti.
                  Pembersihan seperti ini dapat dilakukan pada alat-alat lain yang bukan
          kamera seperti Jampu kilat atau lampu flood. Cairan atau air dapat dipergunakan
          untuk membersihkan alat-alat lain yang tidak peka dan mengandungjaringan
          elektronik seperti statif, pelindung matahari, reflektor, kabel-kabel, atau payung
          pemantul. Namun sebaiknya di dalam melakukan pembersihan kita tidak
          menggunakan bahan-bahan seperti alkohol, spiritus, bensin, atau minyak tanah
          yang dapat menyebabkan larutnya cat dan bahan perekat pada peralatan.
          Termasuk penggunaan berbagai jenis oli yang dapat merangsang menempelnya
          lebih banyak kotoran pada alat.
                 Kita harus selalu ingat bahwa alat-alat itu harus dapat dipergunakan
          selama mungkin sampai suku cadangnya tidak lagi tersedia di pasaran, atau
          diharapkan peralatan fotografi tersebut mampu berfungsi baik 15-20 tahun.

          5.  Perawatan Foto
          Perlu dipahami bahwa foto-foto basil pemotretan benda cagar budaya yang
          dilakukan berkaitan dengan tugas pokok kita pada dasarnya adalah juga
          dokumen. Foto sebagai dokumen harus diberlakukan layaknya data karena
          menyimpan banyak informasi yang khas menurut waktu dan tempat yang
          diwakili olehnya. Untuk maksud tersebut, foto perlu dikelola dengan berbagai
          cara untuk mempertahankan informasinya. Pengelolaan itu dapat berupa
          kegiatan penyeleksian foto menurut kebutuhan, pencatatan informasi yang
          berhubungan dengan gambar pada foto berikut data fisik foto, perawatan foto
          maupun klise (negatit), serta rencana pemanfaatan foto.


          Pedoman  Telcnis Fotografi Benda Cogar Budaya                        65
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86