Page 86 - Buku_Ajar_Penulisan_Jurnalistik-2-136
P. 86
BUKU AJAR PENULISAN JURNALISTIK
investigatif menekankan peran pengawas media. Hal
ini memberikan manfaat besar di wilayah-wilayah yang
lemahnya pengawasan dan keseimbangan
kelembagaan dapat didukung oleh pelaporan berita
yang dalam dan komprehensif. Jurnalisme
konstruktif mengakui adanya permasalahan namun
melangkah lebih jauh dan melaporkan tanggapan
terhadap permasalahan tersebut dengan menjawab
pertanyaan “Sekarang Apa?”. Misalnya, pelaporan
investigasi mengungkap permasalahan dan
menemukan siapa yang salah, sedangkan kisah
konstruktif melihat ke mana kita akan melangkah
selanjutnya. Bagaimana kita menangani masalah ini
sekarang (berpikir ke depan) atau di tempat mana saja
masalah serupa telah diatasi (solusi). Pelaporan
investigatif dan konstruktif pada dasarnya saling
melengkapi.
2. Pergeseran pola pikir. Jurnalisme konstruktif tidak
hanya berfokus pada konflik dan hal-hal negatif. Hal
ini bertujuan untuk menghilangkan kebiasaan-
kebiasaan yang telah menjadi kebiasaan banyak
jurnalis, seperti:
a. “Bad news is good news”, Jurnalisme konstruktif
tidak mengabaikan peristiwa dan permasalahan
negatif, namun melihat alasan terjadinya peristiwa
dan permasalahan tersebut serta cara masyarakat
menanggapinya.
73