Page 84 - Buku_Ajar_Penulisan_Jurnalistik-2-136
P. 84
BUKU AJAR PENULISAN JURNALISTIK
jurnalisme (McIntyre & Gyldensted, 2017). Salah satu cara untuk
mempraktikkan jurnalisme konstruktif yaitu dengan membingkai
ulang berita untuk fokus pada solusi daripada konflik,
berorientasi pada publik, berorientasi pada masa depan dan
berorientasi pada tindakan, serta berusaha menghindari bias
terhadap hal-hal negatif dalam berita (Aitamurto & Varma
(2018); McIntyre (2020); Hermans & Drok (2018); Serrano-
Puche (2020)).
Constructive Institute, yang berbasis di Universitas
Aarhus di Denmark, mendefinisikan jurnalisme konstruktif
sebagai “sebuah pendekatan yang bertujuan untuk memberikan
gambaran dunia yang adil, akurat, dan kontekstual kepada
khalayak, tanpa terlalu menekankan hal-hal negatif dan apa yang
salah."
Dalam Buku Panduan Jurnalisme Konstruktif ditegaskan
bahwa kekuatan unik dari jurnalisme konstruktif adalah
pendekatan tersebut melengkapi peran pengawasan jurnalis
dengan mendorong percakapan, dan mengusulkan solusi
permasalahan yang ada (Jørgensen & Risbro, 2021). Jurnalis yang
tetap melakukan wawancara, riset dan
konstruktif juga tetap melakukan
menganalisa dengan kritis, di mana hal ini penting dalam
pendekatan jurnalisme konstruktif. Jurnalisme konstruktif
merespons tabloidisasi, sensasionalisme dan bias negatif yang
semakin meningkat dalam media pemberitaan sekarang ini.
Berdasarkan pemaparan di atas, beberapa prinsip dan
gagasan utama yang menjadi ciri jurnalisme konstruktif dapat
dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
71