Page 104 - epocket book Penulisan Artikel Ilmiah
P. 104

Selama aturan spesifik belum ada, maka kita harus mencari melalui aturan-aturan lain

               yang dapat dikaitkan dengan jejak digital. Cara lain untuk mengelola jejak digital kita
               adalah dengan mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip literasi digital. Japelidi

               (Jaringan Pegiat Literasi Digital), telah mengembangkan 10 Kompetensi Digital untuk
               memudahkan kita mengelola jejak digital.

               Pertama, kemampuan mengakses sudah melekat pada setiap orang yang secara aktif

               menggunakan sarana internet dalam kehidupannya sehari-hari. Setiap saat, setiap
               detik ketika kita membuka internet, maka di saat itu pula kita sudah meninggalkan

               jejak kita di dunia digital, tanpa terkecuali.
               Kedua, setelah kita memiliki kemampuan kompetensi mengakses media digital, maka

               pemahaman kita harus lebih diasah. Di sinilah tahapan kompetensi memahami kita

               jalankan.  Apabila  sebelumnya  kita  hanya  mengetahui  sedikit  tentang  rekam  jejak
               digital, maka kompetensi memahami ini membawa kita untuk mendalami dan mencari

               tahu lagi lebih banyak tentang jejak digital. Apabila kita telah memahami, maka akan
               lebih mudah bagi kita untuk mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya.

               Ketiga, mengetahui bentuk-bentuk rekam jejak digital merupakan salah satu tahapan
               dari  kompetensi  menganalisis  dalam  literasi  digital.  Kita  harus  cermat  dan  jeli

               menganalisis  setiap  kegiatan  daring  kita  yang  pasti  meninggalkan  jejak  digital.

               Menerbitkan  blog  dan  mengunggah  pembaruan  media  sosial  adalah  cara  populer
               lainnya untuk memperluas jejak digital kita. Setiap tweet yang kita posting di Twitter,

               setiap pembaruan status yang kita publikasikan di Facebook, dan setiap foto yang kita
               bagikan  di  Instagram  berkontribusi  pada  jejak  digital  kita.  Semakin  banyak  kita

               menghabiskan waktu di situs jejaring sosial, semakin besar jejak digital kita. Bahkan

               mengklik "menyukai" halaman atau kiriman Facebook menambah jejak digital kita,
               karena datanya disimpan di server Facebook.

               Keempat, setelah kemudian kita tahu dan memahami lebih dalam tentang jejak digital,
               maka  kita  harus  mulai  menyeleksi  apa  saja  yang  kita  unggah.  Proses  ini  harus

               dilakukan agar kita waspada atas setiap jejak digital yang kita tinggalkan. Setiap orang

               yang menggunakan Internet memiliki jejak digital, jadi itu bukan sesuatu yang perlu
               dikhawatirkan.  Namun,  sebaiknya pertimbangkan  jejak  data  apa  yang  hendak  kita

               tinggalkan. Misalnya, dengan menyeleksi, kita dapat mencegah mengirim email yang
               kurang  sopan,  yang  terlalu  “pedas”,  dan  lain  sebagainya,  karena  pesan  tersebut

               mungkin  tetap  daring  selamanya.  Ini  juga  dapat  membuat  kita  lebih  berhati-hati
               dengan apa yang kita publikasikan di situs web serta media sosial. Meskipun kita



                                                                                           DIGITAL SKILL    96
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109