Page 101 - epocket book Penulisan Artikel Ilmiah
P. 101
berapa banyak, kemana pengirimannya, jenis kelamin yang membeli, ulasan terhadap
barang tersebut, dan banyak hal lainnya. Tentu data ini dapat digunakan untuk
menganalisa pasar, dan sangat bermanfaat bagi para produsen barang yang diperjual
belikan.
Untuk memastikan bahwa situs dan aplikasi yang kita gunakan tidak membahayakan
jejak digital kita, maka ada baiknya bila kita memeriksa dan membandingkan sistem
keamanan situs web, aplikasi, dan metode transaksi elektronik yang ditawarkan oleh
perorangan, toko, perusahaan, dan penyedia jasa perantara sebelum melakukan
transaksi daring (Kurnia, dkk., 2021).
Selain dimanfaatkan oleh situs dan aplikasi daring, jejak digital juga banyak
dimanfaatkan dalam dunia kerja. Banyak perusahaan baik skala besar dan kecil, yang
saat ini menggunakan teknologi internet untuk mencari tahu tentang latar belakang
karyawan yang akan dipekerjakan atau pun informasi tentang karyawan yang sedang
bekerja. Pepatah lama 'Pilih teman Anda dengan bijak' sangatlah relevan dengan
konteks jejaring sosial daring saat ini. Semakin banyak individu harus berhati-hati
dalam menggunakan jaringan secara umum karena perusahaan semakin senang
menggunakan informasi yang dikumpulkan dari jaringan sosial untuk menilai calon
karyawan mereka (Peluchette & Karl, 2010).
Keberadaan dan tingkah laku kita semakin besar kemungkinannya untuk diketahui
oleh orang lain melalui jejak digital yang kita tinggalkan. Dengan mempelajari rekam
jejak digital kita melalui media sosial dan internet, perusahaan dapat memutuskan
apakah mereka akan mempekerjakan kita atau tidak. Hal ini tentu menguntungkan
bagi sebagian dari kita, dan merugikan bagi sebagian yang lain. Perlu diingat bahwa
apa pun yang masuk ke internet dapat ditemukan hanya dalam waktu beberapa menit.
Meskipun media sosial seseorang tidak selalu menggambarkan keadaan sebenarnya
dari orang tersebut, namun seringkali media sosial menjadi patokan untuk menilai.
Banyak orang mengambil kesimpulan tentang orang lain hanya berdasarkan
unggahan yang ia tinggalkan pada media sosialnya. Dalam dunia kerja, berdasarkan
artikel yang di unggah oleh Linovhr.com (2018), terdapat beberapa parameter yang
bisa dipakai menilai calon karyawan melalui media sosialnya antara lain kalimat yang
sering diunggah di media sosial, foto-foto di media sosial, interaksi yang dilakukan,
serta lingkaran pertemanan calon pelamar.
Anggota Asosiasi Digital Forensik Indonesia, Mukhlis Prasetyo Aji, dalam sebuah
kesempatan menyatakan bahwa orang bisa terganjal dan susah mendapatkan
DIGITAL SKILL 93