Page 98 - epocket book Penulisan Artikel Ilmiah
P. 98
alamat IP kita dapat berubah dan tidak menyertakan informasi pribadi apa pun, itu
masih dianggap sebagai bagian dari jejak kita. Aspek yang lebih pribadi dari jejak
digital adalah riwayat penelusuran kita, yang disimpan oleh beberapa mesin telusur
saat kita masuk. Biasanya data ini diakses melalui cookie (Vonbank, 2019).
Gambar V.3.
Cookie di website IKEA Indonesia dan Springer
Sumber : ikea.co.id, springer.com 2021.
Pada dasarnya, jejak digital pasif ini tidak berbahaya, tetapi data jejak ini bisa menjadi
masalah besar dalam beberapa keadaan. Masalah yang timbul dari jejak digital pasif
ini antara lain adalah penjualan data aktivitas pelanggan oleh perusahaan pengelola
website kepada pihak-pihak lain.
Jejak digital aktif mencakup data yang dengan sengaja kita kirimkan di internet atau
di platform digital (Vonbank, 2019). Contohnya seperti mengirim email,
mempublikasikan di media sosial, mengisi formulir daring, dan lain sebagainya. Hal-
hal tersebut berkontribusi pada jejak digital aktif kita karena kita memberikan data
untuk dilihat dan/atau disimpan oleh orang lain. Semakin banyak email yang kita kirim,
semakin banyak jejak digital kita. Saat ini, banyak orang bahkan tidak berpikir sebelum
mereka mempublikasikan sesuatu. Jejak digital aktif kita dapat mempengaruhi
berbagai hal seperti ketika kita melamar pekerjaan baru. Perusahaan saat ini gemar
untuk melihat profil media sosial calon pekerjanya sehingga kita perlu untuk berhati-
hati dalam mengelola jejak digital aktif ini. Komentar kasar di Twitter atau foto yang
pelanggaran aturan di Instagram sudah cukup untuk merusak peluang kerja dan
reputasi kita.
Gambar V.4
Jejak digital yang kita tinggalkan
Sumber: olahan penulis
Penting untuk berhati-hati dengan apa yang kita unggah di internet karena hal tersebut
dapat digunakan untuk merugikan kita. Semua yang kita publikasikan dapat dilihat
oleh semua orang: calon pemberi kerja, guru, dan universitas. Namun, di masa penuh
DIGITAL SKILL 90