Page 143 - PGSD-MODUL 1 BAHASA INDONESIA
P. 143
nonimajinatif yang disusun tidak beradasarkan cerita rekaan. Salah satu contoh
sastra nonimajinatif ialah: esai, kritik, biografi, otobiografi, sejarah, memoar,
sejarah, catatan harian, dan surat-surat.
Trim (2014) mengklasifikasikan teks nonfiksi kedalam dua jenis teks
yaitu, teks faksi dan teks nonfiksi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Teks faksi, merupakan teks yang ceritanya berbentuk kisah berbasis kejadian
sebenarnya. Jenis teks faksi diantaranya, biografi, autobiografi, kisah nyata,
memoar, dan cerita-cerita dari kitab suci.
2) Teks nonfiksi ialah teks yang disusun berdasarkan data valid tentang
pengetahuan tanpa mengurangi isi data tersebut. Jenis ini diantaranya, buku
refrensi, buku petunjuk/panduan, buku pelajaran, kamus, ensiklopedia,
directory, dan peta.
Dalam menulis teks nonfiksi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
sehingga dalam proses menulis tersebut tidak menimbulkan beban. Merujuk pada
literatur Fabb dan Durant (2005) berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menulis:
1) Mengkonstruksi
Menulis berarti mengkonstruksi pengetahuan yang disajikan sedemikian
rupa hingga dapat diterima oleh pembaca. Penulis bukan sekedar mengeluarkan
ide atau argumnennya melainkan bagaimana cara mengomposisi untuk
membangun sebuah tulisan utuh. Hal yang dikonstruksi meliputi beberapa hal
utama yaitu, argumen penulis, struktur informasi berdasarkan data dan fakta,
susunan teks yang terstruktur, gaya bahasa yang digunakan, tata bahasa dan teknik
pengembangan penulisan (induktif atau deduktif) serta penyajiannya.
2) Rekonstruksi
Bahan-bahan yang telah dikontsruksi tentu harus mengalami proses revisi
secara berulang dan kontinyu. Proses menulis yang diikuti kegiatan membaca
hasil tulisan secara berulang menjadi suatu tahapan yang lumrah dalam melihat