Page 101 - Modul Pendidikan Guru Penggerak Bu Siti Dhomroh
P. 101
panjang). Dengan begitu, pendidik fokus pada perubahan dan peningkatan perilaku
yang menetap, bukan hanya pada perilaku yang berhasil ditampakkan pada saat itu.
4. Menerapkan disiplin positif berarti membekali murid dengan keterampilan sosial dan
mendukung pertumbuhan karakter yang baik seperti rasa hormat, kepedulian terhadap
orang lain, komunikasi yang efektif, pemecahan masalah, tanggung jawab kontribusi,
kerja sama.
5. Mengajak murid untuk menemukan bagaimana mereka mampu dan dapat
menggunakan kekuatan diri mereka dengan cara yang membangun.
B. Penerapan Disiplin Positif di Sekolah dengan Pendekatan Holistik
Menerapkan pendekatan disiplin positif dapat membantu sekolah memainkan peran penting
dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan manusiawi. Murid cenderung menjadikan
orang dewasa sebagai model; jika murid melihat orang dewasa menggunakan kekerasan fisik
atau psikologis, mereka akan belajar bahwa kekerasan dapat diterima sehingga ada
kemungkinan mereka akan menggunakan kekerasan terhadap orang lain. Sekolah memiliki
peran penting dalam membimbing, memperbaiki, dan mensosialisasikan kepada murid
mengenai perilaku yang sesuai. Agar perubahan berhasil, diperlukan pendekatan terkoordinasi
yang melibatkan semua peran di komunitas sekolah. Sekolah perlu bekerja dengan orangtua
untuk memastikan konsistensi antara rumah dan sekolah, serta membekali mereka dengan
informasi dan alat untuk mempraktekkan disiplin positif di rumah.
Upaya Membangun Budaya Positif yang Berpihak pada Murid
Bapak dan Ibu calon guru penggerak,
Setelah mempelajari urgensi budaya positif di sekolah dan konsep budaya positif beserta hal-
hal yang melandasinya, Anda diharapkan dapat membangun budaya positif di sekolah Anda.
Nah, pertanyaannya, “Apakah dalam membangun budaya positif hanya Anda, sebagai guru,
yang berperan mewujudkannya?” Tentunya semua komponen sekolah berperan penting dalam
membangun budaya positif di sekolah. Pada bagian ini, Anda akan mendalami bagaimana
semua komponen sekolah berperan dalam membangun budaya positif di sekolah.
Membuat Kesepakatan Kelas sebagai Langkah Awal dalam Membangun Budaya Positif
yang Berpihak pada Murid
Upaya dalam membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid diawali dengan
membentuk lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya positif, yaitu dengan
menyusun kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas yang efektif dapat membantu dalam
pembentukan budaya disiplin positif di kelas. Hal ini juga dapat membantu proses belajar
mengajar yang lebih mudah dan tidak menekan. Seringkali permasalahan dengan murid
berkaitan dengan komunikasi antara murid dengan guru, terutama ketika murid melanggar
suatu aturan dengan alasan tidak mengetahui adanya aturan tersebut. Kurang adanya
komunikasi ini menyebabkan relasi murid dan guru menjadi kurang baik.
Sebelum Anda mempelajari lebih mendalam mengenai kesepakatan kelas, renungkanlah dua
pertanyaan berikut ini: Apakah selama ini Anda sudah menerapkan pemberian kesepakatan
kelas di sekolah Anda? Siapa saja yang turut berperan dalam menentukan kesepakatan kelas?
yang menetap, bukan hanya pada perilaku yang berhasil ditampakkan pada saat itu.
4. Menerapkan disiplin positif berarti membekali murid dengan keterampilan sosial dan
mendukung pertumbuhan karakter yang baik seperti rasa hormat, kepedulian terhadap
orang lain, komunikasi yang efektif, pemecahan masalah, tanggung jawab kontribusi,
kerja sama.
5. Mengajak murid untuk menemukan bagaimana mereka mampu dan dapat
menggunakan kekuatan diri mereka dengan cara yang membangun.
B. Penerapan Disiplin Positif di Sekolah dengan Pendekatan Holistik
Menerapkan pendekatan disiplin positif dapat membantu sekolah memainkan peran penting
dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan manusiawi. Murid cenderung menjadikan
orang dewasa sebagai model; jika murid melihat orang dewasa menggunakan kekerasan fisik
atau psikologis, mereka akan belajar bahwa kekerasan dapat diterima sehingga ada
kemungkinan mereka akan menggunakan kekerasan terhadap orang lain. Sekolah memiliki
peran penting dalam membimbing, memperbaiki, dan mensosialisasikan kepada murid
mengenai perilaku yang sesuai. Agar perubahan berhasil, diperlukan pendekatan terkoordinasi
yang melibatkan semua peran di komunitas sekolah. Sekolah perlu bekerja dengan orangtua
untuk memastikan konsistensi antara rumah dan sekolah, serta membekali mereka dengan
informasi dan alat untuk mempraktekkan disiplin positif di rumah.
Upaya Membangun Budaya Positif yang Berpihak pada Murid
Bapak dan Ibu calon guru penggerak,
Setelah mempelajari urgensi budaya positif di sekolah dan konsep budaya positif beserta hal-
hal yang melandasinya, Anda diharapkan dapat membangun budaya positif di sekolah Anda.
Nah, pertanyaannya, “Apakah dalam membangun budaya positif hanya Anda, sebagai guru,
yang berperan mewujudkannya?” Tentunya semua komponen sekolah berperan penting dalam
membangun budaya positif di sekolah. Pada bagian ini, Anda akan mendalami bagaimana
semua komponen sekolah berperan dalam membangun budaya positif di sekolah.
Membuat Kesepakatan Kelas sebagai Langkah Awal dalam Membangun Budaya Positif
yang Berpihak pada Murid
Upaya dalam membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid diawali dengan
membentuk lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya positif, yaitu dengan
menyusun kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas yang efektif dapat membantu dalam
pembentukan budaya disiplin positif di kelas. Hal ini juga dapat membantu proses belajar
mengajar yang lebih mudah dan tidak menekan. Seringkali permasalahan dengan murid
berkaitan dengan komunikasi antara murid dengan guru, terutama ketika murid melanggar
suatu aturan dengan alasan tidak mengetahui adanya aturan tersebut. Kurang adanya
komunikasi ini menyebabkan relasi murid dan guru menjadi kurang baik.
Sebelum Anda mempelajari lebih mendalam mengenai kesepakatan kelas, renungkanlah dua
pertanyaan berikut ini: Apakah selama ini Anda sudah menerapkan pemberian kesepakatan
kelas di sekolah Anda? Siapa saja yang turut berperan dalam menentukan kesepakatan kelas?