Page 194 - Modul Pendidikan Guru Penggerak Bu Siti Dhomroh
P. 194
RUANG KOLABORASI
Sesi Latihan
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,
Anda tentunya sudah benar-benar memahami konsep coaching dalam konteks pendidikan baik
melalui pembelajaran mandiri dan diskusi. Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan
calon guru penggerak lainnya untuk membentuk komunitas praktisi secara daring. Pada sesi
ini, secara berkelompok, Anda akan berlatih mempraktekkan proses coaching dengan tiga
kasus yang akan diberikan dengan model TIRTA, yaitu:
Kasus 1
Coach: guru, coachee: murid, 1 pengamat
Anda memperhatikan seorang murid yang tidak mau bekerja sama dengan teman-temannya.
Dia selalu memiliki alasan, seperti tidak cocok dengan teman-temannya atau dengan alasan
lain. Dia memilih bekerja sendiri dan mengumpulkan tugasnya sendiri. Hasil yang
dikumpulkan secara mandiri itu selalu bagus. Bagaimana Anda menyikapi hal ini?
Kasus 2
Coach: guru, coachee: murid. 1 pengamat
Seorang murid bercerita jika dia merasa diperlakukan tidak adil oleh seorang guru. Guru
tersebut membuka les privat, dan sebagian besar murid di kelas mengikuti les privat tersebut,
kecuali murid tersebut. Murid tersebut merasa tidak nyaman ketika guru sering menyindir
murid yang tidak mau ikut les privatnya. Bahkan, murid tersebut juga merasa bahwa nilai yang
diberikan pun tidak adil, para murid yang mengikuti les guru tersebut mendapatkan nilai yang
lebih baik dari murid tersebut. Bagaimanakah cara Anda menanggapi hal ini?
Kasus 3
Coach: guru, coachee: rekan guru, 1 pengamat
Rekan Anda bercerita jika dia baru saja mendapatkan teguran dari kepala sekolah yang
menerima laporan dari pengawas sekolah yang melakukan supervisi saat ia mengajar.
Pengawas sekolah yang melakukan supervisi tampak keberatan ketika rekan Anda mengajar
tanpa buku teks. Rekan Anda mengajar dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar lainnya.
Ketika diingatkan pengawas tersebut, rekan Anda menyampaikan jika ia tetap mengacu pada
kurikulum walaupun tidak menggunakan buku teks. Pengawas tersebut tampaknya tersinggung
dan memberikan laporan tentang hal itu kepada kepala sekolah. Bagaimana Anda
menyikapinya?
Anda akan berlatih mempraktekkan kasus-kasus tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:
o kelompok terdiri dari tiga (3) calon guru penggerak. satu orang akan berperan sebagai
coach, satu orang lainnya akan berperan sebagai coachee, dan satu orang lainnya akan
berperan sebagai pengamat (lihat Gambar 4) yang mengobservasi proses praktek
coaching model TIRTA dengan menggunakan lembar pengamatan* yang bisa
diunduh. Peran akan bergantian di setiap kasus (disediakan 3 kasus). Di setiap akhir
praktek coaching di satu kasus, pengamat menyampaikan hasil pengamatannya.
Sesi Latihan
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,
Anda tentunya sudah benar-benar memahami konsep coaching dalam konteks pendidikan baik
melalui pembelajaran mandiri dan diskusi. Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan
calon guru penggerak lainnya untuk membentuk komunitas praktisi secara daring. Pada sesi
ini, secara berkelompok, Anda akan berlatih mempraktekkan proses coaching dengan tiga
kasus yang akan diberikan dengan model TIRTA, yaitu:
Kasus 1
Coach: guru, coachee: murid, 1 pengamat
Anda memperhatikan seorang murid yang tidak mau bekerja sama dengan teman-temannya.
Dia selalu memiliki alasan, seperti tidak cocok dengan teman-temannya atau dengan alasan
lain. Dia memilih bekerja sendiri dan mengumpulkan tugasnya sendiri. Hasil yang
dikumpulkan secara mandiri itu selalu bagus. Bagaimana Anda menyikapi hal ini?
Kasus 2
Coach: guru, coachee: murid. 1 pengamat
Seorang murid bercerita jika dia merasa diperlakukan tidak adil oleh seorang guru. Guru
tersebut membuka les privat, dan sebagian besar murid di kelas mengikuti les privat tersebut,
kecuali murid tersebut. Murid tersebut merasa tidak nyaman ketika guru sering menyindir
murid yang tidak mau ikut les privatnya. Bahkan, murid tersebut juga merasa bahwa nilai yang
diberikan pun tidak adil, para murid yang mengikuti les guru tersebut mendapatkan nilai yang
lebih baik dari murid tersebut. Bagaimanakah cara Anda menanggapi hal ini?
Kasus 3
Coach: guru, coachee: rekan guru, 1 pengamat
Rekan Anda bercerita jika dia baru saja mendapatkan teguran dari kepala sekolah yang
menerima laporan dari pengawas sekolah yang melakukan supervisi saat ia mengajar.
Pengawas sekolah yang melakukan supervisi tampak keberatan ketika rekan Anda mengajar
tanpa buku teks. Rekan Anda mengajar dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar lainnya.
Ketika diingatkan pengawas tersebut, rekan Anda menyampaikan jika ia tetap mengacu pada
kurikulum walaupun tidak menggunakan buku teks. Pengawas tersebut tampaknya tersinggung
dan memberikan laporan tentang hal itu kepada kepala sekolah. Bagaimana Anda
menyikapinya?
Anda akan berlatih mempraktekkan kasus-kasus tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:
o kelompok terdiri dari tiga (3) calon guru penggerak. satu orang akan berperan sebagai
coach, satu orang lainnya akan berperan sebagai coachee, dan satu orang lainnya akan
berperan sebagai pengamat (lihat Gambar 4) yang mengobservasi proses praktek
coaching model TIRTA dengan menggunakan lembar pengamatan* yang bisa
diunduh. Peran akan bergantian di setiap kasus (disediakan 3 kasus). Di setiap akhir
praktek coaching di satu kasus, pengamat menyampaikan hasil pengamatannya.