Page 223 - Modul Pendidikan Guru Penggerak Bu Siti Dhomroh
P. 223
di Kasus: Ibu Guru Tati
Ibu Tati adalah guru kelas V yang merupakan rekan kerja Anda, yang mana sama-sama
mengajar kelas V yang kelasnya paralel. Ruangan kelas ibu Tati pun persis di sebelah ruangan
kelas Anda. Ibu Tati terkenal sangat disiplin dan cenderung ‘galak’. Pada sisi lain, ibu Tati juga
pekerja keras dan murid-muridnya pun selalu mendapatkan nilai-nilai yang sangat baik.
Sebagian murid-murid sangat takut kepada ibu Tati, dan sebagian lain bisa menyesuaikan diri.
Kepala Sekolah Anda dan orang tua murid juga sangat menghargai ibu Tati. Suatu hari, Anda
mendengar tangisan seorang murid dan pergi keluar untuk melihat asal suara tangisan tersebut.
Anda melihat seorang murid perempuan, kelas V sedang berlutut di atas bebatuan sekolah yang
sangat panas hari itu, menghadap di depan pintu kelas ibu Tati. Anda melihat ibu Tati tampak
tidak menghiraukan suara tangisan muridnya dan tetap mengajar seperti biasa, namun Anda
bisa melihat bahwa beberapa murid di kelas ibu Tati mencoba untuk mencuri pandangan keluar
kelas melihat temannya yang sedang menangis dan berlutut di terik matahari. Apa yang harus
Anda lakukan? Apakah guru lain dapat menginterupsi di mana saat itu ada guru lain yang
memiliki wewenang atas kelas yang dipimpinnya? Dalam kondisi ini apa yang bisa Anda
lakukan? Dapatkah Anda menginterupsi, mengapa, dan bagaimana?
Langkah 1: Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
Ada 2 alasan mengapa langkah ini adalah langkah yang penting dalam pengambilan dan
pengujian keputusan. Alasan yang pertama, langkah ini mengharuskan kita untuk
mengidentifikasi masalah yang perlu diperhatikan, alih-alih langsung mengambil keputusan
tanpa menilainya dengan lebih saksama. Alasan yang kedua adalah karena langkah ini akan
membuat kita menyaring masalah yang betul-betul berhubungan dengan aspek moral, bukan
masalah yang berhubungan dengan sopan santun dan norma sosial. Untuk mengenali hal ini
bukanlah hal yang mudah. Kalau kita terlalu berlebihan dalam menerapkan langkah ini, dapat
membuat kita menjadi orang yang terlalu mendewakan aspek moral, sehingga kita akan
mempermasalahkan setiap kesalahan yang paling kecil pun. Sebaliknya bila kita terlalu
permisif, maka kita bisa menjadi apatis dan tidak bisa mengenali aspek-aspek permasalahan
etika lagi.

Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
Nilai yang saling bertentangan dalam kasus ini adalah menghormati dan empati. Sebagai rekan
sejawat saya menghormati Bu Tuti yang telah memiliki aturan di kelasnya dan harus ditaati
oleh semua anggota kelasnya, namun di sisi lain ada nilai empati pada murid itu. Saya ikut
merasakan bagaimana murid itu duduk dan kepanasan di bawah terik matahari sambil
menangis. Tentunya murid itu akan terganggu secara psikologis karena menjadi tontonan
murid lain atau guru lain yang memperhatikan.
Langkah 2: Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
Bila kita telah mengenali bahwa ada masalah moral di situasi tertentu. Pertanyaannya adalah
dilema siapakah ini? Hal yang seharusnya membedakan bukanlah pertanyaan apakah ini dilema
saya atau bukan. Karena dalam hubungannya dengan permasalahan moral, kita semua
seharusnya merasa terpanggil.
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228