Page 15 - BISMILLAH, INSYAALLAH FIKS, AAMIIN
P. 15
TEORI ASAM BASA
Pada kimia organik terdapat senyawa organik yang memiliki sifat asam dan basa.
Senyawa organik yang memiliki sifat asam yaitu asam karboksilat dan fenol. Sedangkan
senyawa organik yang memiliki sifat basa yaitu amina. Senyawa organik tersebut memiliki
struktur molekul yang berbeda satu dan lainnya. Oleh karena itu, agar dapat menentukan
sifat asam-basa pada senyawa organik, maka mengacu pada teori asam dan basa menurut
ahli. Adapun teori asam dan basa menurut ahli antara lain: Arrhenius, Bronsted-Lowry,
dan Lewis. Teori Arrhenius tidak dapat diaplikasikan pada senyawa organik karena
senyawa organik tidak mampu atau tidak larut di dalam air. Sehingga hanya mengacu pada
konsep asam dan basa menurut Bronsted-Lowry dan Lewis. Senyawa asam karboksilat dan
fenol mengacu pada teori asam dan basa menurut Bronsted-Lowry. Sedangkan senyawa
amina dan turunannya mengacu pada teori asam dan basa menurut Lewis (Rasmawan et al,
2018).
Contoh asam karbosilat yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu
asam format (semut), asam asetat (asam cuka), asam propionat (susu, mentega, keju),
asam kaproat (kambing) dan masih banyak lagi. Fenol dapat dijumpai pada tumbuhan yang
mengandung senyawa fenol memiliki sifat antioksidan yang dapat mengendalikan radikal
bebas berlebih dan membantu mencegah kerusakan pada DNA, biasanya terdapat pada
bioflavonoid yang terkandung dalam wine, teh, buah-buahan, dan sayuran, dan sebagainya.
Amina biasanya senyawa efedrina diekstrak dan digunakan sebagai obat, amfetamina
sebagai stimulan sintetik yang menyebabkan tak dapat tidur dan kegugupan, dan lain-lain
(Fessenden & Fessenden, 1986).
5