Page 165 - Buku Digital Interaktif Dilengkapi AR Dan VR Fisiologi Tumbuhan
P. 165
Auksin dan Etilen
Meskipun etilen sering dianggap sebagai hormon penuaan dan pematangan,
dalam beberapa kasus, etilen dan auksin bekerja bersama dalam proses
pematangan buah dan abscission (pengguguran daun). Etilen merangsang
pematangan buah, sedangkan auksin mengatur pembentukan buah dan
pengaturan pertumbuhan.
2. Interaksi Antagonis (Penghambat)
Interaksi antagonis terjadi ketika dua atau lebih fitohormon bertindak
berlawanan arah, saling menghambat atau menanggulangi efek dari satu
sama lain. Interaksi ini membantu menjaga keseimbangan pertumbuhan dan
memastikan tanaman tidak tumbuh terlalu cepat atau berlebihan dalam
kondisi yang tidak menguntungkan.
Contoh Interaksi Antagonis:
Asam Abisat (ABA) dan Giberelin
ABA dan giberelin memiliki aksi yang berlawanan dalam pengaturan
perkecambahan biji. Giberelin merangsang perkecambahan biji, sedangkan
ABA menjaga dormansi biji dan menghambat perkecambahan hingga kondisi
lingkungan lebih menguntungkan. Keduanya bekerja antagonis untuk
mengontrol waktu perkecambahan biji sesuai dengan kondisi lingkungan.
Asam Abisat (ABA) dan Auksin
ABA berfungsi sebagai inhibitor pertumbuhan dalam kondisi kekeringan,
mengatur penutupan stomata, dan menghambat pemanjangan sel.
Sebaliknya, auksin merangsang pertumbuhan dan pemanjangan sel. Dalam
kondisi tertentu, seperti stres kekeringan, ABA menghambat efek positif dari
auksin untuk memperlambat pertumbuhan tanaman.
Etilen dan Giberelin
Etilen menghambat aksi giberelin dalam beberapa proses, seperti
pertumbuhan batang dan pembungaan. Etilen mempercepat penuaan,
mengurangi pembungaan, dan dapat memperlambat efek giberelin yang
merangsang pertumbuhan tanaman.
153

