Page 163 - Buku Digital Interaktif Dilengkapi AR Dan VR Fisiologi Tumbuhan
P. 163

10.2.4 Brasinosteroid



               Brasinosteroid pertama kali ditemukan oleh Hiroshi Yokota dan rekannya
          pada tahun 1979. Mereka mengisolasi hormon ini dari serbuk sari tanaman

          Brassica  napus,  yang  kemudian  dinamakan  brassinolide  (BL),  senyawa
          pertama yang dikenal sebagai bentuk aktif dari brasinosteroid. Penemuan ini

          membuka  pemahaman  tentang  peran  penting  brasinosteroid  dalam
          pertumbuhan  dan  perkembangan  tanaman,  terutama  dalam  proses

          pemanjangan sel, pembelahan sel, serta respons terhadap stres.


          10.2.5 Asam Absisat



               Asam absisat (ABA) pertama kali ditemukan oleh Frederick T. Addicott dan

          rekan-rekannya pada tahun 1960. Mereka mengisolasi senyawa ini dari buah
          mentah  tanaman  kapas  (Gossypium).  Penjelasan  mengenai  fungsi  hormon

          asam absisat adalah sebagai berikut.



          1. Dormansi Biji. Hormon ini mencegah biji berkecambah pada kondisi yang
          tidak  menguntungkan,  seperti  saat  musim  kering  atau  suhu  yang  ekstrem,
          dengan       cara     menghambat            proses-proses         yang      diperlukan       untuk

          perkecambahan.  ABA  menghambat  produksi  enzim  yang  diperlukan  untuk
          proses  perkecambahan,  seperti  amilase  dan  protease.  Ini  mencegah  biji

          untuk  mulai  berkecambah  sampai  kondisi  lingkungan  cukup  baik  untuk
          mendukung  pertumbuhan.  ABA  bekerja  dengan  hormon  lain,  seperti
          giberelin  (GA),  untuk  mengatur  keseimbangan  hormon  dalam  biji.  ABA

          cenderung  menghambat  aktivitas  giberelin,  yang  berperan  dalam
          merangsang perkecambahan. Dengan mengendalikan keseimbangan antara

          ABA dan giberelin, dormansi biji dapat dipertahankan.



          2.  Toleransi  Terhadap  Kekeringan.  ABA  berperan  dalam  membantu  biji
          bertahan  terhadap  stres  lingkungan  seperti  kekeringan  atau  suhu  ekstrem

          dengan       menunda          perkecambahan            hingga      kondisi      menjadi        lebih
          menguntungkan bagi pertumbuhan.














                                                                                                            151
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168