Page 162 - Buku Digital Interaktif Dilengkapi AR Dan VR Fisiologi Tumbuhan
P. 162
2. Kontrol Dominansi Apikal. Ketika sitokinin diberikan pada tumbuhan
yang mengalami dominansi apikal, hormon ini dapat memecah dominansi
apikal dan merangsang pertumbuhan tunas lateral, mengubah distribusi
hormon di dalam tanaman. Hal ini terjadi dengan cara meningkatkan
pembentukan tunas lateral melalui peningkatan ekspresi gen yang terlibat
dalam pertumbuhan tunas.
3. Efek Anti Penuaan. Sitokinin berfungsi memperlambat proses penuaan
pada tanaman, terutama pada daun. Penuaan daun atau senescence dapat
diperlambat dengan adanya sitokinin yang meningkatkan sintesis protein dan
mempertahankan aktivitas metabolisme sel. Ini mengarah pada
perpanjangan umur sel dan menjaga fungsi seluler yang optimal
10.2.3 Giberelin
Giberelin pertama kali ditemukan oleh E. Kurosawa dan S. Kuraishi pada
tahun 1926. Mereka mengisolasi senyawa tersebut dari jamur Fusarium, yang
dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Giberelin adalah kelompok
hormon tumbuhan yang berperan dalam banyak proses, termasuk
perkecambahan biji, pembelahan sel, dan pemanjangan batang. Pada
awalnya, giberelin dikenal sebagai "fungi growth substance," karena
ditemukan pada jamur, namun kemudian ditemukan bahwa hormon ini juga
berperan penting dalam pengaturan pertumbuhan tanaman.
Penjelasan mengenai fungsi hormon giberelin adalah sebagai berikut.
1. Pemanjangan Batang. Giberelin berperan utama dalam proses
pemanjangan batang dengan merangsang elongasi sel. Hormon ini
meningkatkan proses pembelahan dan pemanjangan sel di bagian bawah
batang, sehingga batang tumbuhan dapat tumbuh lebih panjang. Giberelin
meningkatkan aktivitas enzim-enzim yang terlibat dalam proses pemecahan
dinding sel, seperti enzim pektinase dan selulase. Enzim-enzim ini memecah
polisakarida dalam dinding sel, memungkinkan sel untuk meregang dan
tumbuhan untuk tumbuh lebih panjang.
2. Pertumbuhan Buah. Giberelin sangat penting dalam mendukung
pertumbuhan buah dengan merangsang pembelahan sel, meningkatkan
ukuran buah, serta berperan dalam pengaturan waktu pematangan dan
pembentukan buah tanpa penyerbukan (partenokarpi).
150

