Page 17 - Buku Digital Interaktif Dilengkapi AR Dan VR Fisiologi Tumbuhan
P. 17
dapat membantu menjaga ketahanan pangan di seluruh dunia dan
menjamin pasokan pangan yang stabil meskipun perubahan iklim yang tidak
menentu membuat dampak negatif pada pasokan pangan (Kaya, 2025).
Untuk meningkatkan ketahanan pangan di masa depan, inovasi pertanian
berbasis fisiologi tumbuhan sangat penting.
Fisiologi tumbuhan sangat penting dalam produksi obat, bukan hanya
dalam bidang pertanian. Dalam proses metabolisme sekunder, banyak
tumbuhan menghasilkan "senyawa bioaktif" yang dapat digunakan sebagai
bahan baku obat(Fadhilah et al., 2021; Mappa et al., 2024). Penelitian tentang
metabolisme sekunder tumbuhan memungkinkan para ilmuwan
menemukan tanaman obat dengan kandungan kimia tertentu yang baik
untuk kesehatan manusia. Misalnya, beberapa tanaman menghasilkan
alkaloid, flavonoid, atau terpenoid yang berfungsi sebagai antimikroba,
antiinflamasi, atau antikanker (Sugiani et al., 2023). Memahami cara
tumbuhan menghasilkan senyawa bioaktif ini membantu dalam pembuatan
obat dan pengobatan baru yang bergantung pada sumber daya alam. Dalam
hortikultura, memahami bagaimana variabel seperti cahaya mempengaruhi
laju fotosintesis sangat penting. Dengan mengatur jumlah cahaya yang
diterima tanaman, petani dan penanam dapat mempercepat pertumbuhan
tanaman dan meningkatkan hasil panen, yang pada akhirnya akan
menghasilkan produksi pangan yang lebih efisien.
1.4 Hereditas dan Pengaruh Lingkungan terhadap Sifat Tumbuhan
Faktor lingkungan dan faktor hereditas mempengaruhi fisiologi tumbuhan,
yang mempengaruhi perkembangan, pertumbuhan, dan kelangsungan hidup
tumbuhan (Mareri et al., 2022; Molinier et al., 2006). Hereditas, atau
pewarisan sifat melalui gen, sangat memengaruhi karakteristik tumbuhan
seperti bentuk daun, warna bunga, dan kemampuan untuk menyesuaikan
diri dengan kondisi lingkungan yang berbeda. Bagaimana tumbuhan
menangani hambatan, seperti kekeringan, ditentukan oleh gen yang ada
dalam DNAnya. Sebagai contoh, beberapa tumbuhan memiliki gen yang
membuat mereka mampu menghasilkan lebih banyak klorofil, yang
meningkatkan kemampuan mereka untuk fotosintesis, yang pada akhirnya
mendukung pertumbuhannya (Hennessey et al., 1986).
7