Page 67 - Buku Digital Interaktif Dilengkapi AR Dan VR Fisiologi Tumbuhan
P. 67
5. Fosfor (P): Fosfor berperan penting dalam pembentukan ATP (adenosin
trifosfat), yang merupakan sumber energi utama dalam sel. Fosfor juga
penting untuk pembentukan asam nukleat dan partisipasi dalam proses
fotosintesis (Marschner, 2012).
6. Kalium (K): Kalium terlibat dalam pengaturan tekanan turgor, pengaturan
pembukaan stomata, dan sintesis protein. Kekurangan kalium dapat
mengurangi ketahanan tanaman terhadap stres lingkungan seperti
kekeringan dan penyakit (Marschner, 2012).
7. Kalsium (Ca): Kalsium berperan dalam menjaga stabilitas dinding sel dan
mendukung pembelahan sel. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan
masalah pada struktur jaringan tanaman, seperti pembusukan ujung akar
(Taiz & Zeiger, 2010).
8. Magnesium (Mg): Magnesium adalah komponen penting dalam klorofil
yang terlibat dalam proses fotosintesis. Magnesium juga diperlukan dalam
sintesis ATP dan aktivasi berbagai enzim dalam sel (Marschner, 2012).
9. Belerang (S): Belerang terlibat dalam pembentukan asam amino dan
vitamin. Kekurangan belerang dapat menyebabkan daun menguning dan
pertumbuhan yang terhambat (Taiz & Zeiger, 2010).
4.1.2. Unsur Hara Mikro
Unsur hara mikro adalah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan
dalam jumlah kecil tetapi tetap memiliki peranan yang sangat penting dalam
mendukung berbagai proses biokimia dan fisiologi dalam tanaman. Berikut
adalah beberapa unsur hara mikro yang penting bagi tumbuhan:
a. Boron (B): Boron berperan dalam pembentukan dinding sel, pengangkutan
gula, dan pertumbuhan akar. Kekurangan boron dapat menghambat
pembentukan dinding sel dan menyebabkan gangguan pada perkembangan
jaringan meristematik (Marschner, 2012).
b. Tembaga (Cu): Tembaga berperan sebagai kofaktor dalam reaksi enzimatik
yang penting, terutama dalam fotosintesis dan respirasi. Kekurangan
57

