Page 93 - Buku Digital Interaktif Dilengkapi AR Dan VR Fisiologi Tumbuhan
P. 93

5.6.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alokasi Asimilat



          Beberapa  faktor  mempengaruhi  alokasi  asimilat  ke  bagian-bagian  tanaman

          yang membutuhkan bahan untuk pertumbuhannya:


          a.    Ketersediaan         Air:    Tanaman         yang      kekurangan         air    cenderung

          mengalokasikan  lebih  sedikit  asimilat  ke  bagian  yang  membutuhkan
          pertumbuhan, seperti akar atau tunas, dan lebih banyak mengalokasikan ke

          bagian  yang  dapat  mendukung  kelangsungan  hidup  tanaman,  seperti  daun
          untuk  fotosintesis.  Ketersediaan  air  juga  mempengaruhi  proses  transpirasi

          yang membantu mengangkut asimilasi melalui floem (Marschner, 2012).



          b.  Hormon  Tanaman:  Hormon  seperti  auksin,  sitokinin,  dan  giberelin
          berperan  dalam  pengaturan  alokasi  asimilat.  Auksin,  misalnya,  dapat
          merangsang alokasi asimilat ke bagian tanaman yang sedang tumbuh seperti

          akar  dan  tunas,  sedangkan  sitokinin  mendorong  pembelahan  sel  dan
          pengembangan tunas (Taiz & Zeiger, 2010).



          c.  Kecepatan  Pertumbuhan:  Bagian  tanaman  yang  lebih  cepat  tumbuh,

          seperti  tunas  muda  atau  akar  yang  berkembang  pesat,  akan  lebih  banyak
          menerima  alokasi  asimilat  untuk  mendukung  pertumbuhannya.  Sebaliknya,

          bagian tanaman yang pertumbuhannya lambat, seperti daun tua atau bagian
          yang sudah matang, akan menerima lebih sedikit alokasi asimilat (Marschner,
          2012).



          5.6.3. Akar sebagai Tujuan Alokasi Asimilat



          Akar  memainkan  peran  penting  dalam  penyerapan  air  dan  mineral  dari
          tanah,  dan  juga  berfungsi  sebagai  tempat  penyimpanan  cadangan  energi.

          Alokasi  asimilat  ke  akar  sangat  penting,  terutama  untuk  tanaman  yang
          sedang  dalam  fase  pertumbuhan  akar  yang  intensif.  Alokasi  sukrosa  dan

          asam  amino  ke  akar  mendukung  sintesis  energi  yang  dibutuhkan  untuk
          pembentukan  akar  baru  dan  penyimpanan  cadangan  energi  dalam  bentuk

          pati.
          Akar  dan  Penyimpanan  Energi:  Akar  menyimpan  cadangan  asimilat  dalam

          bentuk pati yang dapat digunakan oleh tanaman selama periode kekurangan






                                                                                                             82
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98