Page 88 - Buku Digital Interaktif Dilengkapi AR Dan VR Fisiologi Tumbuhan
P. 88
a. Proses Eksperimen: Tanaman diberikan C14-sukrosa yang disintesis
melalui fotosintesis di daun. Setelah beberapa waktu, distribusi C14-sukrosa
dapat terdeteksi di berbagai bagian tanaman, termasuk batang, akar, dan
tunas. Pengukuran radioaktivitas menggunakan detektor sinar gamma atau
pelacakan radioaktif memungkinkan peneliti untuk melacak pergerakan
sukrosa melalui floem.
b. Hasil dan Pembuktian: Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa sukrosa
yang mengandung C14 bergerak dari daun ke bagian tanaman lainnya,
membuktikan bahwa floem berperan dalam transportasi asimilat. Ini
mendukung teori pengangkutan bahan organik melalui floem (Zimmermann,
1983).
5.5.2. Metode Potometer untuk Mengukur Perubahan Volume Air dalam
Floem
Potometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur perubahan volume
air yang terjadi selama proses pengangkutan larutan organik melalui floem.
Walaupun potometer sering digunakan untuk mengukur laju transpirasi atau
pengambilan air, metode ini juga bisa diterapkan untuk memantau aliran air
dalam floem.
a. Prinsip Kerja Potometer: Potometer bekerja dengan mengukur volume air
yang diambil oleh tanaman selama periode waktu tertentu. Ketika asimilasi
bergerak melalui floem, volume air yang dibawa bersama larutan organik
(misalnya sukrosa) akan mempengaruhi aliran air dalam xilem dan floem.
Potometer bisa digunakan untuk mengukur perubahan volume air yang
terkait dengan pergerakan asimilat, memberikan informasi tambahan
tentang keberadaan transportasi larutan organik.
b. Pengukuran dan Pembuktian: Perubahan volume air yang terukur pada
potometer menunjukkan adanya transportasi larutan organik, yang
menggambarkan aliran air yang berhubungan dengan pengangkutan asimilat
dalam floem (Marschner, 2012).
77

