Page 86 - Buku Digital Interaktif Dilengkapi AR Dan VR Fisiologi Tumbuhan
P. 86
5.3.2. Mekanisme Pengangkutan Asimilat dalam Floem
Pengangkutan asimilat dalam floem sangat dipengaruhi oleh perbedaan
tekanan osmotik antara daerah sumber (daun) dan daerah tujuan (akar atau
bagian tanaman lainnya). Proses ini dikenal sebagai aliran tekanan, yang
mendorong asimilat untuk bergerak melalui floem.
a. Tekanan Osmotik: Di daun, asimilat (terutama sukrosa) dihasilkan melalui
fotosintesis, yang meningkatkan tekanan osmotik di daerah sumber. Tekanan
osmotik yang lebih tinggi di daerah sumber menyebabkan air masuk ke
dalam floem dari xilem melalui osmosis, menciptakan tekanan hidrostatik
yang mendorong larutan bergerak ke bagian lain tanaman yang
membutuhkan nutrisi dan energi (Taiz & Zeiger, 2010).
b. Aliran Tekanan: Tekanan yang tinggi di daerah sumber (daun) mendorong
larutan asimilat untuk bergerak melalui floem menuju daerah tujuan seperti
akar atau tunas, di mana tekanan osmotik lebih rendah. Proses ini
memungkinkan distribusi energi dan nutrisi secara efisien ke seluruh
tanaman (Marschner, 2012).
5.3.3. Faktor yang Mempengaruhi Pengangkutan Asimilat dalam Floem
Beberapa faktor dapat mempengaruhi efisiensi pengangkutan asimilat
melalui floem, di antaranya:
a. Kecepatan Fotosintesis: Semakin tinggi laju fotosintesis, semakin banyak
sukrosa yang diproduksi di daun, yang kemudian akan mengalir melalui
floem ke seluruh tubuh tanaman (Marschner, 2012).
b. Kondisi Tanaman: Kesehatan tanaman dan kondisi lingkungan (seperti
suhu, kelembaban, dan cahaya) dapat mempengaruhi kecepatan
pengangkutan asimilat melalui floem. Kondisi yang buruk dapat
memperlambat aliran larutan dan mengurangi efisiensi distribusi nutrisi (Taiz
& Zeiger, 2010).
c. Penyumbatan atau Kerusakan Floem: Jika floem terhambat atau rusak,
pengangkutan asimilat ke bagian tanaman yang membutuhkan akan
75

